Kericuhan yang menimbulkan jatuhnya banyak korban saat pertandingan Arema FC melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (15/4/2018) menjadi bahan evaluasi manajemen tim Singo Edan. Mewakili manajemen Arema FC, CEO Iwan Budianto mengakui bahwa ada kelalaian dalam hal berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait skema pengamanan.
“Saya atas nama CEO yang membawahi semua mengaku ada kelalaian dalam aparat kami. Kami meminta maaf atas hal itu,” ungkap pria yang menjabat sebagai kepala staf ketua umum PSSI itu saat sesi konferensi pers di kantor Arema FC Jalan Mayjen Panjaitan nomor 42 Kota Malang pada kamis (19/4/2018) siang.
Menurut IB, sapaan akrab Iwan, kelalaian itu disebabkan oleh dua hal.
(Baca Juga: Marc Marquez Ingin Bertemu, Valentino Rossi Tunggu Dulu)
“Kelalaian terjadi karena satu kami terlalu meremehkan kesulitan apa yang akan terjadi di pertandingan. Kami terlalu berpikir bahwa kedewasaan Aremania terlalu tinggi,” ungkapnya.
“Kedua, apa yang dilakukan oleh match steward untuk menangani di awal kejadian memang melebihi dari batasan yang dilakukan kepada Aremania. Seperti saat Aremania yang tidak memakai baju kemudian dipukul,” imbuh mantan manajer Persik Kediri ini.
(Baca Juga: Kenapa Philippe Coutinho Deg-degan Jelang Final Copa del Rey?)
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan saat itu terjadi ketika pertandingan akan selesai hanya menyisakan waktu beberapa detik.
Diawali dari situasi memanas yang ada di tribun timur kemudian turunnya Aremania ke lapangan memancing Aremania di sektor lainnya untuk turun.
Situasi semakin tidak terkendali saat ada aksi lempar yang dilakukan oleh oknum Aremania. Aksi itu akhirnya dipukul mundur oleh aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar