Bhayangkara FC memutuskan berhenti menggunakan Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, dan memilih pindah ke Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta Selatan sebagai markas tim untuk menjamu lawan mereka di Liga 1 2018.
Penulis: Hamzah Arfah
Hal ini diungkapkan langsung oleh Manajer Bhayangkara FC, Sumardji.
Tim berjulukan The Guardian itu bakal mengawali penggunaan Stadion PTIK pada laga pekan ke-7 Liga 1 2018 saat menjamu PS Tira, Jumat (4/5/2018).
Diakui oleh Sumardji, keputusan manajemen Bhayangkara FC pindah ke Stadion PTIK ini karena berpikir bahwa keberuntungan mereka di Stadion Gelora Delta tidak cukup bagus.
Sumardji pun mengatakan bahwa rencana Bhayangkara FC menggunakan Stadion PTIK ini juga akan terus berlanjut hingga akhir musim Liga 1 2018.
"Kami ber-home base di Stadion PTIK tak sekadar untuk melawan PS Tira, tetapi juga pertandingan kandang selanjutnya pada musim ini," tutur Sumardji seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com, Rabu (2/5/2018).
(Baca Juga: Komentar Harry Kane soal Cuitan Bernada Olokan di Akun Twitter Piala FA)
"Stadion Gelora Delta kurang mendatangkan hoki bagi kami," ujarnya.
Sebelumnya, skuat Bhayangkara FC sempat menggunakan Stadion Gelora Delta untuk menjamu lawan-lawannya lantaran Stadion PTIK masih dalam tahap renovasi dan belum mendapatkan pengesahan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
"Kini semua izin sudah beres dan telah kami dapatkan. Sebelumnya juga telah diverifikasi oleh PT Liga dan tidak ada masalah. Kami sudah mulai bisa menggunakan Stadion PTIK sejak lawan PS Tira dan seterusnya," kata Sumardji.
(Baca Juga: Zlatan Ibrahimovic Ucap Kata Rindu kepada Manchester United)
Sumardji juga tidak menutupi bahwa kapasitas Stadion PTIK memang tidak bisa menampung penonton dalam jumlah besar.
Kapasitas stadion tersebut hanya mampu menampung sekitar 1.200 penonton.
"Kami kira sudah mumpuni, kan di Stadion PTIK juga ada tribune VIP meski tidak banyak. Kalau tidak salah, VIP bisa menampung sekitar 150 penonton," ucap dia.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar