Pelatih PS Tira, Rudy Eka Priyambada, angkat bicara terkait Stadion PTIK, Blok M, Jakarta Selatan, yang dipergunakan sebagai venue pertandingan melawan Bhayangkara FC.
Mantan pelatih Celebest FC itu menyoroti lapangan Stadion PTIK yang dinilainya kurang layak.
Seperti diketahui, Bhayangkara FC memutuskan untuk mempindahkan home basenya ke Stadion PTIK untuk berjuang di Liga 1 2018.
Sebelumnya selama enam pekan, tim asuhan Simon McMenemy itu memilih mempergunakan Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sebagai kandang mereka.
Akan tetapi saat PS Tira bertanding melawan Bhayangkara FC, Rudy mengatakan bahwa lapangan Stadion PTIK masih tidak terlalu baik untuk menggelar pertandingan profesional.
Meskipun demikian, Rudy tetap memberikan pujian terkait ruang ganti pemain Stadion PTIK yang terbuat dari kontainer truk.
"Untuk stadion menurut saya, ruang gantinya oke tapi kalau fasilitas lapangan masih kurang untuk liga profesional dan ini tidak baik," kata Rudy, Jumat (4/5/2018).
Liverpool Wajib Sumbang Rp 190 Miliar ke Southampton jika Menjuarai Liga Champions https://t.co/QMOXNlWPLm
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 4, 2018
Pelatih berusia 34 tahun itu juga menambahkan kualitas lapangan tersebut membuat banyak pemainnya merasakan kesakitan.
Memang terlihat beberapa pemain PS Tira mengalami keram saat pertandingan melawan Bhayangkara FC dalam laga pekan ketujuh Liga 1 2018 di Stadion PTIK.
"Saya pikir seperti itu karena lapangan sedikit keras," kata Rudy.
"Kalau tumpuan keras banyak pemain keram dan biasanya pemain gak keram tapi tiba tiba keram," ucap Rudy menambahkan.
Sementara itu, gelandang PS Tira, Roni Sugeng, juga mengakui bahwa lapangan di Stadion PTIK cukup keras.
Ia mencoba bermain nyaman meskipun timnya kalah 2-4 dari Bhayangkara FC.
"Kami bermain nyaman, tapi rumputnya gak terlalu keras. Kalau di Liga 1 ini kurang menurut saya," kata Roni.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar