Meskipun anak asuhnya harus takluk dari tim tuan rumah Persebaya Surabaya, pelatih Arema FC, Joko Susilo, tetap bangga terhadap perjuangan yang diperlihatkan para pemainnya.
"Saya memberikan apresiasi kepada pemain saya. Mereka sudah bermain maksimal pada pertandingan ini. Mereka sudah mengeluarkan permainan secara maksimal," ujar Joko Susilo usai pertandingan sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Pelatih yang akrab dengan panggilan Gethuk ini mengatakan bahwa kekalahan timnya tak lepas dari faktor keberuntungan.
Buktinya, skuat berjulukan Singo Edan ini mampu memberi perlawanan sengit.
(Baca juga: Kepada Media Asing, Michael Essien Ungkap Kegilaan Sepak Bola Indonesia)
Dendi Santoso beserta kolega tetap tampil penuh semangat kendati bermain di bawah tekanan puluhan ribu bonek.
Gethuk mengatakan tidak mudah bermain dengan tekanan begitu tinggi dari suporter yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Bahkan, Gethuk menyebut bahwa teror yang terjadi terhadap pemainnya di markas Persebaya merupakan hal yang bagus.
"Soal teror di lapangan itu bagus, karena situasi macam ini jarang didapat. Apalagi stadion dengan kapasitas besar seperti ini," kata Joko Susilo.
Namun demikian, Joko Susilo menyayangkan adanya aksi pelemparan yang dilakukan oknum penonton.
"Tidak boleh seperti ini terus. Rivalitas pertandingan hanya 90 menit, setelah itu selesai," kata Joko Susilo.
(Baca juga: Merasa Dirugikan Wasit, Pelatih Persib Lontarkan Kalimat yang Menyejukkan)
Arema FC harus mengakui keunggulan tuan rumah Persebaya Surabaya pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (6/5/2018).
Dalam laga bertajuk derbi klasik Jawa Timur itu, Arema FC ditaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor 0-1.
Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan itu dicetak oleh Misbakus Sholikin pada menit ke-83 lewat tendangan kerasnya.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar