Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, mengeluhkan banyaknya pemberian penalti pada madura United musim lalu.
Persib Bandung belum sekalipun meraih kemenangan dalam partai tandang selama Liga 1 2018 berjalan.
Dari tiga laga yang sudah dijalani, Maung Bandung menderita kekalahan dua kali serta satu kali hasil imbang.
Hasil imbang didapat Jonathan Bauman dkk diraih saat bertandang ke markas Arema FC.
Semntara Persib takluk di kandang Sriwijaya FC dan Madura United.
Dalam laga terakhir di kandang Madura United, Persib kalah tipis 1-2 Laskar Sapi Kerrab.
(Baca Juga : 5 Kejanggalan di Balik Kemenangan Persebaya atas Arema FC)
Salah satu dari 2 gol Madura United merupakan hadiah tendangan penalti karena Muhammad Natshir melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Pelatih Persib, Mario Gomez, rupanya mengeluhkan banyaknya penalti yang didapat Madura United.
"Satu pertanyaan, berapa banyak penalti yang diberikan ke Madura musim lalu, berapa? Berapa penalti? Tujuh, enam home 1 away, bagaimana? 6 penalti, 18 poin. Di Arema ingat? Gimana kemungkinan menang di sana?" kata Mario Gomez kepada awak media setelah memimpin latihan di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Senin (7/5/2018).
Menurut pelatih berkebangsaan Argentina itu, Persib beberapa kali kehilangan kesempatan untuk menang.
Ia mengatakan bahwa Persib butuh kerja keras untuk meraih kemenangan di laga tandang.
(Baca Juga : Performa Bali United Dikritik, Begini Tanggapan Irfan Bachdim)
"Kita berjuang 11 vs 11, tapi kita juga lawan penalti, kita enggak bisa berjuang (11 vs 12) karena itu berbeda, setelahnya, kita buat kesalahan, benar, kita kehilangan kesempatan, kita tetap buat kemajuan, itu sangat sulit," ucapnya.
Mario Gomez juga enggan menjadikan penalti menjadi alasan kesulitan timnya meraih kemenangan di kandang lawan.
"Tapi kita harus tahu, kenapa banyak penalti cuma buat satu tim? Mengapa? Bukan, buat kita, atau tim lain, tapi kenapa selalu untuk tim yg sama," katanya.
"Madura tim bagus, bukan? Tim bagus, pelatih bagus, itu bukan masalah, tapi tujuh penalti, tujuh.
| Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
| Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar