Eks Bek Timnas Indonesia Ini Harus Rela Digusur Juniornya di PSM Makassar

Kapten utama PSM Makassar, Zulkifli Syukur, kini tengah mengalami tekanan yang luar biasa.

Tekanan yang didapat oleh Zulkifli Syukur tak lain lantaran pemain berusia 34 tahun tersebut dinilai sedang mengalami penurunan dalam permainan.

Sebagai pemain senior yang telah mengecap berbagai pengalaman selama berkarier di sepak bola, Zulkifli harus rela tergusur oleh rekan setimnya.

Bahkan, dalam dua laga terakhir yang dilakoni PSM, pria asli Makassar tersebut harus puas duduk di bangku cadangan.

(Baca Juga: Meski Sudah Disanksi Komdis PSSI, Supardi Nyatakan Tetap Berani Sama Wasit)

Pelatih Juku Eja, Robert Rene Alberts, lebih senang memainkan Hasyim Kipuw dibanding eks bek kiri Timnas Indonesia itu.

Bahkan, saat Hasyim Kipuw ditarik keluar karena cedera, Zulkifli yang masuk dalam daftar susunan pemain di laga melawan Mitra Kukar, Minggu (6/5/2018) lalu, tidak pula dimainkan.

Robert lebih memilih menggantikan Kipuw dengan pemain yang lebih muda, Wasyiat Hasbullah.

Menurut Robert, Zulkifli saat ini sedang menghadapi tekanan dari berbagai pihak.

"Untuk saat ini Zulkifli belum siap melihat atau menghadapi presure yang ada dan ditujukan pada dia," ungkap Robert Rene Alberts, lansir BolaSport.com dari Tribun Timur.

Sebaliknya, pelatih berkebangsaan Belanda itu menilai jika Wasyiat memiliki kemajuan yang baik selama sesi latihan.

Bisikan Iniesta kepada Messi Saat Serahkan Ban Kapten pada Laga El Clasico. https://t.co/7PwRIvvQFm

— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 9, 2018

"Wasyiat selama 4-5 minggu terakhir bisa menunjukan level yang saya maui," katanya.

(Baca Juga: Hadapi Jadwal Padat, Mario Gomez: Persib Tidak Akan Komplain!)

Sementara itu, Robert tampaknya tengah mempersiapkan pemain kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan, 21 tahun yang lalu tersebut agar dapat semakin matang.

"Saya butuh Wasyiat juga untuk mendapat ritme pertandungannya agar dia juga bisa siap untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya jika dibutuhkan," tutur mantan pelatih Arema FC tersebut.

 

Pada Piala Dunia 1954 tercipta delapan hatrik dan itu merupakan yang terbanyak dalam satu edisi. #datafaktapialadunia #menujurusia #worldcup #pialadunia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on May 8, 2018 at 6:36am PDT