Jhonny van Beukering, eks striker timnas Indonesia yang dulu dicap bengal, kini memberikan kabar baik dengan prestasi yang patut diapresiasi.
Dicap bengal, lantaran saat menjadi pemain Jhonny terlibat dalam beberapa kasus.
Jhonny pernah terlibat keributan dengan pemain dan suporter klub DVC'26 di Piala KNVB pada 2015.
Saat itu Jhonny van Beukering bermain untuk SC Veluwezoom.
Dengan kasus tersebut ia dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama setahun dan denda 150 euro.
Selain kasus itu, pada 2014 Jhonny terlibat kasus kriminal karena memiliki 600 pohon ganja yang tertanam dirumahnya, di kotan Arnhem, Belanda.
Kini Jhonny van Beukering mulai meniti kariernya menjadi pelatih.
(Baca Juga: PSSI Dapat Dua Kritik Pedas dari Roberto Carlos Mario Gomez)
Sang kakak, Dennis van Beukering juga ditunjuk klub kasta atas Liga Belanda (Eredivisie), Vitesse, untuk menangani tim U-19.
Jhonny van Beukering nyaris membawa tim besutannya MASV Arnhem juara di Piala East 2018 pada Rabu (9/5/2018).
MASV melawan DFS di babak final, tim besutan Jhonny van Beukering lebih dulu unggul dengan skor 2-0 di babak pertama.
Dua gol MASV dicetak oleh Angelo Siep, namun di babak kedua DFS mampu comeback dengan mencetak lima gol.
Lima belas menit setelah babak pertama, DFS menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol Rick van Walsem dan Thijs Hendriks.
(Baca Juga: Laga Persija Vs Madura United di SUGBK Resmi Diundur)
Sementara itu gelandang MASV, Marc Comanas mendapatkan kartu merah.
Selanjutnya tiga gol DFS, diciptakan oleh Worm Rutger, Levi Raja Boan, dan Marijn de Kler.
"Kami melakukan hal super di babak pertama, itu tidak terlalu buruk," kata pelatih MASV Jhonny van Beukering seusai laga, dikutip BolaSport.com dari Gelderlander.
Alhasil MASV hanya menjadi runner-up dan DFS menyabet gelar juara Piala East 2018.
Sebelumnya, Jhonny van Beukering juga sukses membawa klub amatir MASV lolos ke Piala KNVB.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | gelderlander.nl |
Komentar