Laga antara PS Tira dan PSMS Medan dalam lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (11/5/2018), dihiasi momen unik dengan diberlakukannya water break.
Kompetisi Liga 1 sejatinya tidak mengenal istilah water break, yang secara umum diartikan sebagai istirahat untuk minum agar cairan tubuh terganti.
Water break sempat diberlakukan pada sejumlah turnamen, seperti Piala Presiden 2015 dan Piala Jenderal Sudirman 2015.
Namun, aturan ini tak lagi dipakai pada turnamen jangka panjang ISC 2016 dan ketika Liga 1 digelar pada 2017.
(Baca Juga: Zulkarnain Lubis, Bakat Alam yang Menggocek Semaunya dan Julukan Maradona dari Indonesia)
Hanya, pada duel pekan ke-8 Liga 1 2018 antara PS Tira kontra PSMS Medan, babak pertama dihentikan sementara saat laga menginjak menit ke-30 untuk memberi kesempatan bagi pemain untuk minum.
"Memang tidak ada water break di Liga 1 musim ini. Yang terjadi di pertandingan antara PS Tira melawan PSMS Medan itu situasional karena kondisi cuaca di Bantul," ucap Chief Operating Officer PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Tigorshalom Boboy, kepada BolaSport.com.
"Hal ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari pihak medis," tutur Tigorshalom.
Lima Klub Papan Atas Liga Inggris Ramai-ramai Berburu Pemain Terbaik Bulan April https://t.co/cVUxltuaqE
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 11, 2018
Sebagaimana diatur dalam regulasi Liga 1 2018, pertandingan di kompetisi kasta tertinggi Indonesia tidak mengenal water break.
Pasal 10 ayat (1) regulasi Liga 1 2018 menetapkan bahwa: "Pertandingan berlangsung selama 90 menit yang terbagi atas 2 babak masing-masing berlangsung 45 menit (waktu normal). Pertandingan dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan."
Tigorshalom menyebut water break di laga PS Tira kontra PSMS Medan dilakukan terkait cuaca di Kota Bantul.
Pada pagi hari sebelum pertandingan, Gunung Merapi memang sempat mengalami erupsi.
"Di sana sedang terkena dampak Merapi, sempat ada hujan abu. Water break ini dibenarkan sesuai Laws of the Game. Dan alasan sebenarnya harus dari sisi medis, bukan komersial," tutur Tigorshalom.
FIFA memang sudah menetapkan water break boleh dilakukan jika pertandingan berlangsung pada suhu udara mencapai 32 derajat Celcius.
Diadakan atau tidaknya water break diputuskan satu jam sebelum kick-off.
(Baca Juga: Hadapi Persija , Madura United Antusias Jelang Laga Perdana di SUGBK)
Adapun suhu di Bantul, sebagaimana pantauan BolaSport.com dari situs accuweather.com, mencapai 30-33 derajat Celcius.
"Water break dibenarkan sesuai Laws of the Game dan alasannya sebenarnya harus dari sisi medis, bukan komersial," kata Tigorshalom.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, accuweather.com |
Komentar