Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, mempertanyakan ketegasan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Menurut pelatih asal Argentina ini, keputusan yang diambil oleh Komdis terlihat tebang pilih.
Hal ini karena Mario Gomez menilai Komdis tak memberi sanksi terhadap pemain yang melakukan pelanggaran keras saat menghadapi Persib.
Salah satu contoh yang menjadi perhatiannya yakni saat pemain Arema FC, Arthur Cunha, yang bebas dari sanksi kendati menanduk Bojan Malisic.
Sedangkan pemainnya, yakni Supardi Nasir, mendapatkan sanksi larangan bermain sebanyak empat laga karena menanduk wasit.
(Baca Juga: Perseru Pindah Markas ke Malang, Ini Kata Jacksen Tiago)
"Seperti dikatakan pelatih tadi, semuanya melawan Persib, mulai dari wasit, federasi, hingga PT LIB," tutur penerjemah yang merangkap sebagai asisten pelatih, Fernando Soler, kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, Senin (14/5/2018).
"Kalian lihat sendiri, tim ini mendapatkan banyak kartu kuning, juga kartu merah. Supardi juga terkena sanksi disiplin empat pertandingan," ucapnya.
Soler menambahkan, hal serupa kembali terjadi saat menghadapi Persipura Jayapura ketika Bojan mendapatkan sikutan dari Abdoulaye Youssouf Maiga.
"Tidak ada sanksi buat pemain lawan. Kami tidak mau sepak bola Indonesia seperti ini. Sampai kapan seperti ini?" ucapnya
Staf pelatih belum mengetahui apakah manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) sudah mengajukan surat protes atau tidak.
(Baca Juga: Mampir ke Old Trafford, Kira-kira Deadpool Mau Ngapain Ya?)
Namun, menurut Soler, video tindakan tidak terpuji yang dilakukan pemain lawan kepada Bojan bisa dilihat di Youtube sehingga Komdis seharusnya bisa mengambil tindakan.
"Tetapi, mereka diam saja. Kami tidak tahu mereka berani atau tidak," kata Soler.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar