Nama striker Sergio van Dijk memang tak asing lagi dengan klub Persib Bandung.
Sergio van Dijk pertama kali bermain di Indonesia bergabung dengan Persib Bandung di pada 2013.
Sebelumnya ia bermain di kasta teratas Liga Australia (A-League) dengan Adeilade United selama tiga musim dan Brisbane Roar selama dua musim.
Tiba di Persib pada 2013, Sergio van Dijk dikatakan menjadi salah satu pembelian pemain termahal di sepak bola Indonesia.
BolaSport.com melansir dari rtvdrenthe.nl, Persib harus membayar 400 ribu euro kepada Adelaide atau sekitar Rp 6,6 miliar.
Striker naturalisasi timnas Indonesia itu pun hanya semusim berseragam Persib dengan menyumbang 21 gol.
Pada musim 2013/2014, Sergio bermain untuk klub Iran, Sepahan.
(Baca Juga: Wawancara Eksklusif Shahril Ishak, Bangga pada Persib Bandung)
Kemudian dua musim (2014 dan 2014) bermain untuk klub Thailand, Suphanburi FC.
Pada 2016, Sergio van Dijk kembali lagai ke Persib saat itu bermain di turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) A.
Pada 2017, Sergio van Dijk hanya bermain sebanyak tiga kali di kompetisi Liga 1 pasalnya ia mengalami cedera dan harus melakukan recovery yang cukup lama.
Di musim itu, Persib mendatangkan pemain kelas dunia seperti Michael Essien dan Carton Cole yang tentunya merogoh kocek tak sedikit.
“Nilai kontrak dia cukup besar karena eks Chelsea. Namun, saya enggak bisa menyebutkan,” kata Teddy Tjahjono, salah seorang petinggi Persib, dikutip dari Kompas.com.
(Baca Juga: Ditanya Media Belgia Soal Peluang Gabung Timnas Indonesia, Begini Jawaban Sandy Walsh)
Sementara kontrak dari Carlton Cole disebutkan berada dibawah nilai kontrak Michael Essien.
Setelah Persib tak memperpanjang kontrak Sergio van Dijk, striker 35 tahun itu kembali pulang ke Belanda dan bergabung ke klub amatir VV Pelikaan-S.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | rtvdrenthe.nl/ |
Komentar