Ramadhan menjadi bulan yang spesial bagi umat Islam di seluruh Dunia. Terlebih di Indonesia, negara yang mayoritas penduduknya merupakam muslim. Efeknya pun, makanan bakal melimpah, tetapi pemain Arema FC mendapat pengawasan ketat soal yang satu ini selama bulan puasa.
Ramadhan di Indonesia juga berbeda dengan bulan-bulan hijriah yang lainnya.
Pada bulan puasa, berbagai keunikan dan ciri khas dari bulan yang penuh berkah ini bermunculan.
Salah satunya adalah takjil atau kudapan khas berbuka puasa.
Di Indonesia, penyajian sebagian besar makanan ringan memang terlebih dahulu melalui proses penggorengan.
(Baca Juga: Robby Darwis dan Kisah Pilu dari Negeri Jiran)
Tak ayal, berbagai kudapan yang menggugah selera itu menerima sebutan 'gorengan'.
Namun berbagai pihak, terutama yang berkecimpung di dunia kesehatan, sangat tidak menganjurkan gorengan dijadikan takjil untuk berbuka puasa.
Arema FC juga memberlakukan anjuran tersebut kepada para pemain mereka.
Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi merupakan orang yang berada di garda terdepan dalam masalah asupan makanan bagi para pemain skuat Singo Edan selama Ramadhan.
(Baca Juga: Alasan Persib Tetap Gelar Laga, saat Mereka Terpaksa Libur pada Pekan Kesembilan Liga 1)
"Makanan berminyak seperti gorengan tidak dianjurkan, karena bisa membuat darah mengental. Nanti, aliran darah ke tubuh sirkulasinya tidak bagus," ujar Nanang, lansir BolaSport.com dari wearemania.net.
Nanang hanya menganjurkan pemain-pemain Arema FC untuk berbuka puasa dengan air putih serta buah-buahan.
Menurut eks dokter tim Persija ini, satu yang terpenting soal asupan berbuka itu dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa.
Pria yang bergelar Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO) itu juga mengimbau agar pemain Arema FC tidak berlebihan mengonsumsi takjil yang manis pada saat berbuka puasa.
(Baca Juga: Kiper Persija Ini Kembali Dipercaya Indra Sjafri Perkuat Timnas U-19)
"Takjil yang ideal memang yang memenuhi kandungan cairan yang hilang dalam tubuh," ujar Nanang.
"Minum manis tidak masalah, asal tidak terlalu manis seperti kolak, apalagi juga mengandung santan. Itu tidak terlalu ideal, boleh tetapi dengan porsi sedikit saja," tuturnya menambahkan.
Nanang mengatakan, harus hati-hati berbuka puasa dengan menu yang terlalu manis dan berminyak.
"Makanya, ketika kami salah menu berbuka, bisa bikin mengantuk, karena memengaruhi sirkulasi darah ke otak juga."
(Baca Juga: Selangor FA Akhirnya Bersuara soal Nasib Evan Dimas dan Ilham Udin pada Bursa Transfer Liga Malaysia)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | wearemania.net |
Komentar