Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez beberapa waktu lalu sempat geram melihat kinerja Komisi Disiplin PSSI yang tidak menjatuhkan sanksi terhadap pemain lawan yang melanggar keras Bojan Malisic.
Pelanggaran pertama, ketika pemain Arema FC, Arthur Cunha menanduk dengan sengaja kepada pemain Bojan, 15 April 2018 lalu.
Kedua, Bojan mendapatkan sikutan di bagian muka oleh bek Persipura, Abdoulaye Maiga saat pertandingan baru memasuki 10 menit pertama pada 12 Mei 2018.
Melihat kejadian tersebut, Mario Gomez heran kenapa Komdis PSSI belum juga menjatuhkan sanksi terhadap kedua pemain tersebut.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Pelatih kebangsaan Argentina itu mengaku kesan lantaran tidak ada yang membahas soal kejadian yang merugikan timnya tersebut.
"Tidak ada orang yang membicarakan ini, jika kalian (media) tidak membicarakan soal ini di media kalian, saya tidak akan berbicara lagi sama kalian," ujar Mario Gomez.
Keluhan Mario Gomez ternyata didengar oleh PSSI yang menyatakan kedua kasus tersebut sedang dalam proses penyidikan.
Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin mengatakan, proses sidang sudah dilakukan pada Rabu 16 Mei 2018. Kini, kata Asep, tinggal menunggu rilis dari PSSI.
"Sudah diputus itu, sudah di sidangkan kemarin (Rabu), mungkin sebentar lagi PSSI akan menyebarkan rilisnya, sudah di sanksi. Cuma saya tidak bisa menyebutkan sanksinya," ujar Asep dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
(Baca Juga: Sriwijaya FC 'Sumbang' Rp 200 Juta kepada PSSI di Hari Pertama Puasa)
Dikatakan Asep, sebenarnya cara kerja Komdis PSSI tidak seperti Polisi, yang bisa langsung melakukan penindakan ketika terjadi pelanggaran etik yang dilakukan pemain sepakbola di lapangan.
"Komdis jugakan tidak selalu menonton setiap pertandingan. Tetap, laporannya harus resmi dari Pengawas Pertandingan yang ditugaskan federasi untuk melihat,
apakah para pelaku sepakbola itu sudah menjalankan law of the game, sudah menjalankan kode disiplin atau belum, itu adanya di pengawas pertandingan," jelas Asep.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | Tribunnews.com, jabar |
Komentar