PSM Makassar terpaksa menelan pil pahit setelah Komite Disiplin (Komdis) PSSI mengeluarkan putusan seusai sidang yang digelar pada tanggal 23 Mei 2018.
PSM Makassar diganjar hukuman Komdis menyusul protes berlebihan yang dilakukan oleh ofisial terhadap wasit yang mempimpin pertandingan di luar area teknis.
Insiden ini terjadi pada laga PSM Makassar melawan Arema FC pada pekan kedelapan kompetisi Liga 1 musim 2018.
(Baca juga: Indra Sjafri Ungkap Perbedaan Timnas U-19 Sekarang dengan Era Evan Dimas)
Imbasnya, salah satu ofisial PSM Makassar, Imran Amirullah, diganjar hukuman sanksi larangan duduk di bangku cadangan dan memasuki ruang ganti pemain selama enam bulan.
Imran disinyalir melakukan protes berlebihan terhadap wasit dengan cara memegang dan mengucap.
Terkait sanksi yang diberi kepadanya, Imran menanggapi dengan santai.
"Yang jelas kita protes karena wasitnya tidak benar memimpin," ujarnya, dilansir dari Tribun Timur, Jumat (25/5/2018).
Selain itu, skuat Juku Eja juga mendapat sanksi dari Komdis PSSI menyusul laga pada pekan kesembilan saat melawan Borneo FC.
Suporter PSM Makassar juga mendapat sanksi menyusul insiden pelemparan botol ke dalam lapangan.
Imbasnya, PSM Makassar diganjar sanksi berupa denda sebesar Rp 30 juta.
(Baca juga: Egy Maulana Vikri Dianggap Tak Maksimal, Indra Sjafri Nilai Media Berkhayal)
Selain suporter, panitia pelaksana (Panpel) pertadingan PSM Makassar juga terkena imbasnya.
Panpel dianggap gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemain lawan.
Hasilnya, Komdis PSSI melayangkan hukuman berupa denda sebesar Rp 20 juta kepada panpel PSM Makassar.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | makassar.tribunnews.com |
Komentar