Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengungkap alasan terjadinya keributan di akhir laga timnya saat menjamu Borneo FC, Minggu (27/5/2018).
Partai pekan ke-11 Liga 1 2018 yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, itu berakhir dengan skor imbang 1-1.
Tensi panas memang mewarnai jalannya babak kedua, di mana kedua pemain dari setiap tim beberapa kali terlibat cekcok.
Situasi panas juga menjalar ke pinggir lapangan yang melibatkan pemain cadangan dan ofisial kedua tim yang saling adu argumen.
Menurut Simon McMenemy, keributan terjadi akibat akumulasi ketidakpuasaan terhadap kepemimpinan wasit.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Eks arsitek Pelita Bandung Raya itu menilai wasit Faulur Rosy asal Aceh terlalu sering membiarkan pelanggaran-pelanggaran keras yang memancing reaksi keras dari kedua tim.
Dikutip BolaSport.com dari Soccerway, Faulur Rosy, mengeluarkan empat kartu kuning sepanjang laga ini.
(Baca juga: Ada Ribut-ribut pada Laga Bhayangkara FC Vs Borneo FC, Dejan Antonic Buka Suara)
"Wasit membiarkan tekel keras dan tak mengeluarkan banyak kartu. Situasi ini memancing sahut-sahutan kedua tim di bangku cadangan," kata Simon kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, seusai laga.
"Itu (keributan) terjadi karena pertandingan berjalan keras, tetapi wasit diam saja," ujarnya.
Komentar Misterius Cristiano Ronaldo Bikin Ruang Ganti Real Madrid Memanas! https://t.co/f2SKa4gdkg
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 28, 2018
Tensi tinggi juga disebabkan oleh tekad kedua tim yang sangat berhasrat meraih kemenangan.
"Pertandingan berjalan bagus, kedua tim ingin memenangi pertandingan," tutur pelatih asal Skotlandia.
"Sayangnya wasit kerap membiarkan (pelanggaran keras), seharusnya wasit lebih keras untuk pertandingan semacam ini," ucapnya menyayangkan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar