Gol offside Stefano Lilipaly dalam laga Bali United Vs Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/5/2018) terus menjadi sorotan.
Gol ini semakin kontroversial setelah pertandingan yang berhasil dengan skor 0-0 tersebut berakhir ricuh.
Gol Lilipaly terjadi pada menit ke-22 namun pada akhirnya dianulir karena dianggap offside.
Selepas laga, kapten Bali United, Fadil Sausu, memberikan fakta mengejutkan soal gol rekan setimnya tersebut.
(Baca Juga: Bongkar Statistik, AFC Menobatkan Riko Simanjuntak sebagai Pemain Nomor Wahid dalam Hal Ini)
Hal tersebut diungkapkan Fadil di unggahan Instatory Instagram.
Fadil mengungkapkan bahwa posisi hakim garis saat menyaksikan gol Stefano Lilipaly salah.
Isi caption Fadil Sausu yakni, "Oh, wasit posisi berdiri anda sudah salah sekali. Masa dari dulu sampai sekarang masalah di wasit terus. Susah yang jadi wasit tidak mengerti bola. Dikasih pelatihan pun gak akan masuk atau ngerti."
Tulisan komentar Fadil ini di atas tayangan video gol Stefano Lilipaly yang terlihat berlari lebih cepat dari pemain belakang Persib Bandung Viktor Igbonefo, setelah bola dirilis rekannya dari posisi gelandang.
Asisten wasit satu Subhan memang terlihat salah posisi berdiri. Ia berdiri sejajar dengan bek kiri Persib.
Padahal di belakang bek kiri Persib Bandung saat itu masih ada pemain terakhir, yakni Victor Igbonefo.
Seharusnya asisten wasit Subhan berdiri sejajar garis lurus dengan pemain bertahan Persib Bandung yang paling akhir di area bertahan Persib Bandung.
(Baca Juga: Kombinasi Persija dan Persib Bakal Membuat Lini Serang Timnas Indonesia Garang)
Pelatih Bali United, Widodo C Putro juga menyoroti kepemimpinan tiga wasit yang memimpin laga semalam, Dwi Purba Adi Wicaksana asal Jawa Tengah, langsung mendapat protes keras WCP usai laga.
Ia menilai timnya dikerjain wasit dalam laga home ini, setelah gol Lilipaly dianulir, kartu merah Agus Nova yang tidak sesuai regulasi terbaru FIFA, juga soal pelanggaran keras pemain Persib Bandung kepada Lilipaly.
"Laga tadi sangat menguras tenaga. Rekaman sudah jelas semua lihat. Semua lihat pengadil. Selama ini saya sudah diam. Karena saya ingin membantu sepak bola kita Indonesia. Karena saya bagian dari sepak bola Indonesia. Meskipun kontribusi saya tidak besar. Mari kita berbenah, lihat kejadian tidak layak sehingga dibawa pemain kita ke internasional macth. Akhirnya di bawa ke sana dan dapat kartu merah karena pelanggaran tidak mestinya. Mari kita berbenah," tegas WCP.
“Tolong semua kita berkata jujur. Kalau ingin sepak bola maju, harus berbenah. Kalau tidak ya sudah. Tidak apa-apa,” tambahnya.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribun Bali |
Komentar