Pelatih PSIS Semarang, Vincenzo Alberto Annese, menyebut kekalahan dari Arema FC membuat timnya hancur. Pasalnya, PSIS dinilai mampu bermain lebih baik dibanding Arema FC, terutama di babak kedua.
“Kami melewatkan sebuah kesempatan untuk menang melawan Arema. Secara taktik kami tidak bermain buruk. Kekalahan ini membuat kami hancur, terutama karena di babak pertama kami tidak bermain,” buka Annese.
PSIS kalah dengan skor 0-1 pada pekan ke-12 Liga 1 melawan Arema FC, Jum’at (1/6/2018) di Stadion Kanjuruhan.
Kekalahan ini membuat Mahesa Jenar harus turun ke posisi paling buncit di klasemen sementara Liga 1.
(Baca Juga: Pilar Persib, Sriwijaya FC, dan Perseru Masuk Best Eleven Asia Tenggara versi Media Asing)
Menurut Annese, penyebab utama kekalahan PSIS adalah buruknya penampilan di babak pertama.
Meskipun, pelatih asal Italia tersebut sebenarnya juga tidak melihat Arema bermain bagus pada babak pertama.
PSIS dinilai kalah karena ada pemain yang kehilangan bola dan itu kemudian berujung pada gol Dedik Setiawan di menit ke-37.
“Pemain kami seperti terlalu respek pada para Arema, terutama di babak pertama. Tidak ada pressing sama sekali. Kami hanya kalah karena pemain kehilangan bola di babak pertama. Hanya satu kesalahan,” paparnya.
(Baca Juga: Luis Milla Sampaikan Tiga Syarat Khusus bagi Pemain Senior yang Ingin Membela Timnas)
Setelah tampil buruk di babak pertama, Annese menyebut permainan PSIS berkembang lebih baik di babak kedua.
Bayu Nugroho dan kolega mampu menguasai permainan. Bahkan, Annese menyebut hanya ada satu tim yang bermain.
“Pada babak kedua kami bermain jauh lebih bagus. Saya melihat hanya ada satu tim yang bermain bola. Arema adalah tim besar dengan finansial yang besar. Harusnya mereka bisa bermain lebih bagus dari kami,” tutup Annese.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar