Kapten Persebaya Surabaya, Rendi Irwan, menceritakan kisah batalnya pertandingan Liga 1 pekan ke-12 yang sedianya akan mempertemukan timnya kontra Persija Jakarta, Minggu (3/6/2018).
Namun pertandingan batal terlaksana akibat situasi tak kondusif yang melibatkan kedua suporter Persija dan Persebaya yakni The Jakmania dan bonek.
Jakmania dan bonek terlibat bentrok di luar Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, yang seharusnya menjadi venue pertandingan laga klasik itu.
"Saat itu kami sebenarnya belum tahu apa-apa. Sebelum berbuka puasa, waktu itu, dan selepas buka puasa kami melakukan meeting dengan staf pelatih dan juga pemain," kata Rendi Irwan kepada wartawan, Senin (4/6/2018).
"Sehabis meeting kami mendapat pemberitahuan bahwa Persebaya diminta menunda pemberangkatan karena adanya kerusuhan di luar. Tetapi kami akhirnya tetap berangkat setelah menunggu hingga pukul 19:00 malam," ujarnya menjelaskan.
(Baca juga: Pesan Riko Simanjuntak soal Kericuhan Jakmania-Bonek)
Diterangkan eks pemain Persija di QNB League musim 2015, Persebaya memutuskan untuk berangkat demi mematuhi peraturan yang mewajibkan kedua tim untuk tiba di stadion pukul 19.00.
"Jadi kami terhalang ke sana, kami menunggu sekira 30 menit dan akhirnya kami mendapat kabar bahwa laga diputuskan untuk tidak jadi digelar," tutur pemain 31 tahun.
"Di sisi lain kami juga bingung karena kami harus mematuhi regulasi makanya tetap berangkat ke stadion, jika tidak bisa dinyatakan Walk Out. Di satu sisi lainnya soal nyawa juga, keselamatan juga yang harus diperhitungkan," ucapnya.
(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar