Soal pemecatan dua asisten Djadjang Nurdjaman, Muhammad Yusuf Prasetyo alias Yoyok dan Suwanda, begini jawaban pengurus PSMS Medan.
Manajemen menilai keduanya tak memiliki kontribusi penting bagi kemajuan tim.
“Bukan tidak ada koordinasi dengan beliau (Djadjang Nurdjaman, red). Kami dipanggil rapat oleh pembina, sementara Djadjang sudah pulang tanpa ada izin dengan manajemen,” ujar Dodi Taher, CEO PSMS Medan, kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Ditanya Serius soal Antoine Griezmann, Pelatih Timnas Prancis Malah Guyon)
Demi menyelamatkan PSMS Medan dari zona degradasi, Dodi merasa harus hadir dalam rapat dengan pembina.
“Kami harus lihat letak kekurangannya. Kalau saya lihat, stamina pemain menurun. Nah, Yoyok itu tak bisa juga memberikan masukan-masukan yang positif bagi Djadjang. Akhirnya kami masukan Suharto AD,” ucap Dodi.
#POPULER Galang Hendra Pratama Sukses Mengumandangkan Lagu Indonesia Raya di Brno https://t.co/rAAyoM3eF4
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 11, 2018
(Baca Juga: 8 Tim Liga 1 Ini Tempatkan Pemain Lokal di Daftar Top Scorer Klub, Siapa Saja?)
Pada tengah pekan lalu, PSMS memang memutuskan memberhentikan kedua asisten Djanur tersebut.
Masalah membesar saat sang pelatih ternyata tak tahu-menahu soal pemberhentian Yoyok dan Wanda.
Kehadiran Suharto AD pun diharapkan mampu memberikan input bagus untuk komposisi skuat PSMS di putaran kedua.
“Biar bisa diskusi dengan Djadjang. Tidak ada tujuan negatif, ini hanya untuk kebaikan PSMS,” kata Dodi.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Sementara itu di tanggal 21 Juni 2018 PSMS Medan diprediksi bakal kedatangan 6 pemain, 2 di antaranya pemain asing.
“Mereka akan menjalani trial lebih dahulu,” kata Dodi.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar