Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, jadi salah satu pelatih asing di Liga 1 2018 yang kerap melontarkan kritik terkait situasi persepakbolaan Indonesia.
Belum genap semusim Mario Gomez berkecimpung di persepakbolaan Indonesia, beberapa kali ia sudah membuat panas dunia kulit bundar di Tanah Air.
Pasalnya, ia kerap kali mengemukakan apa yang dirasakannya secara terang-terangan.
Teraktual, dalam satu momen pertandingan melawan Persija Jakarta saja, ia dua kali mengeluarkan pendapat yang amat menohok mengenai situasi persepakbolaan di negeri ini.
Setelah dengan tegas menyatakan bahwa wasit yang memimpin partai sarat gengsi antara Persija melawan Persib Bandung kurang cermat, kini pelatih asal Argentina itu mengkritik penggunaan kendaraan taktis (rantis).
(Baca juga: Neymar Disindir Soal Kebiasaan Diving oleh Legenda Prancis dan Manchester United)
Seperti diketahui bersama, seluruh pasukan Pangeran Biru datang dan keluar Stadion PTIK, Jakarta Selatan, menggunakan rantis.
Menurutnya, penggunaan rantis dalam sepak bola tak bisa terus dibiarkan.
"Kenapa enggak bisa ubah hal ini? Ini enggak bagus buat pemain atau buat staf. Kami pakai rantis sampai 50 kilometer," kata Gomez seperti dikutip BolaSPort.com dari Tribun Jabar.
Pria berusia 61 tahun itu menyatakan, jika hal-hal seperti demikian masih terus dilestarikan, nantinya akan berpengaruh terhadap perkembangan sepak bola.
(Baca juga: Bruno Silva: Kami Bermain di Lapangan yang Buruk)
"Masalah bukan hanya ada di pemain dan staf Persib, tapi semua tim. Saya ingin sepak bola Indonesia berkembang, saya ingin menghilangkan batu kecil di sini untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Ini enggak bagus," ujarnya, menambahkan.
Namun, di akhir, pelatih yang sebelumnya berkecimpung di Liga Malaysia bersama Johor Darul Takzim (JDT) itu, tak terbetik keluar dari mulut Gomez solusi untuk penggunaan rantis ini.
Ketua Umum PSSI Dapat Surat Terbuka dari Presiden Madura United, Isinya Amat Menohok! https://t.co/edBXLSQeyO
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 1, 2018
Ia menyerahkan semuanya kepada PSSI, sebagai federasi yang memang punya wewenang untuk melakukan kemaslahatan bagi sepak bola Indonesia.
"Gimana caranya? Saya enggak tahu. Jawabannya ada di Komdis (PSSI). Bukan saya," tuturnya.
(Baca juga: Piala Indonesia 2018 - Kelelahan Seusai Tandang ke Jakarta, Persib Setengah Tangguh Tantang PSKC Cimahi)
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, jabar.tribunnews.com |
Komentar