Persib Bandung memiliki mengalami perubahan signifikan sejak kedatangan Mario Gomez di tim kebanggan Bobotoh.
Kedatangan pelatih asal Argentina itu membuat kondisi Persib berbalik 180 derajat dari musim lalu.
Di Liga 1 2017, Persib yang berstatus sebagai tim besar terseok-seok hingga akhir kompetisi.
Persib di musim lalu hanya finis di urutan ke-13 dan sulit bersaing di papan atas klasemen.
Diwarnai pergantian pelatih, musim lalu tim beralias Maung Bandung juga hanya mencatat 9 kali menang, 14 laga seri, dan 11 kekalahan.
Kini di musim 2018 dibawah kemudi Mario Gomez, Persib kembali pada jalurnya sebagai tim yang disegani.
Berikut 3 aspek Persib yang berbanding terbalik dari musim lalu sampai putaran pertama Liga 2018 akan berakhir.
(Baca Juga: Ada Pemupus Harapan Indonesia, Ini Daftar 24 Pemain Timnas U-23 Malaysia untuk Asian Games 2018)
1. Posisi di klasemen
Menjelang berakhirnya putaran pertama Liga 1 2018, Persib berada di papan atas klasemen dan berpeluang menjadi juara paruh musim.
Saat ini Persib berada di peringkat keempat klasemen sementara dengan 25 poin dan masih menyisakan dua laga di putaran pertama.
Persib bersaing dengan tim-tim penghuni papan atas seperti PSM Makassar, Barito Putera, dan Madura United.
Di musim lalu, Persib tidak bisa bersaing di papan atas klasemen.
Bahkan di akhir kompetisi Liga 1 2017, Persib harus puas finis di peringkat ke-13.
2. Pemain asing
Pemain asing Persib Bandung musim ini sangat berkontribusi pada peforma tim.
Bojan Malisic menjadi tembok kokoh pertahanan Persib.
Terbukti pertahanan Persib baru kebobolan 11 gol dari 15 laga.
Sejauh ini angka tersebut menjadikan Persib sebagai tim yang paling sedikit kebobolan.
(Baca Juga: Mario Gomez Komentari Indikator Kesuksesan Persib Jelang Berakhirnya Putaran Pertama Liga 1 2018)
Oh In-kyun, menjadi gelandang serang yang mumpuni bagi Persib.
Ia menjadi pilihan utama Mario Gomez dilini tengah, tercatat ia telah tampil 12 kali dengan mencetak dua gol.
Dua striker asing Persib, Jonathan Bauman dan Ezechiel N'Douassel sejauh ini produktif mencetak gol.
Bauman mencetak enam gol dan Ezechiel menjadi top scorer sementara dengan 12 gol.
Di musim lalu, pemain asing Persib bisa dibilang tampil tidak sesuai ekspektasi.
Padahal Persib mendatangkan megabintang Michael Essien dan Carlton Cole.
Essien bermain 29 kali dan mencetak lima gol, namun peformanya belum mampu mengangkat Persib.
Lalu, Carlton Cole justru sampai putaran pertama.
Tercatat ia hanya lima kali bermain dan belum mencetak gol.
Pada putaran kedua ia diganti oleh Ezechiel N'Douassel yang saat itu hanya mampu mencetak empat gol.
3. Rekrutan pemain yang sukses
Sejauh ini pemain baru yang direkrut Mario Gomez cukup berhasil.
Bojan Malisic tampil apik di lini bertahan, Jonathan Bauman produktif mencetak enam gol, dan In-kyun tampil apik menjadi motor serangan.
Terlebih dua rekrutan lokal Ghozali Siregar dan Ardi Idrus mampu menjadi pilihan utama dan menggeser pemain yang telah lama berbaju Persib.
Ghozali Siregar mampu menjalankan perannya di sayap kanan, ia menggeser Atep dan Billy Keraf.
Lalu, Ardi Idrus selalu dipercaya Mario Gomez bermain di bek sayap menggeser Henhen Herdiana ataupun Tony Sucipto.
Di musim lalu, rekrutan Persib terbilang kurang sukses.
Carlton Cole tidak mampu berbuat banyak dan tidak mencetak gol dari total lima laga.
Michael Essien yang mampu mencetak lima gol tak bisa membawa perubahan berarti untuk Persib sampai Liga 1 2017 berakhir.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar