Laga lanjutan pekan ke-17 Liga 1 Indonesia antara Sriwijaya FC melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (21/7/2018), harus berakhir ricuh.
Laga yang menutup putaran pertama Liga 1 2018 ini harus diakhiri insiden yang melibatkan oknum suporter Sriwijaya FC.
Pertandingan ini harus diakhiri dengan hasil kurang memuaskan untuk Sriwijaya FC yang menelan kekalahan 0-3 dari Arema FC.
Kekalahan dari Arema FC membuat Laskar Wong Kito melorot ke posisi 10 klasemen sementara dengan 23 poin dari 17 pertandingan.
Hasil tersebut ternyata memicu beberapa oknum suporter yang berada di tribune lalu bertindak anarkis.
(Baca Juga: Ingin Tinggalkan AC Milan, Gianluigi Donnarumma Malah 2 Kali Ditolak Klub Ini)
Ya, "hujan kursi" terjadi setelah beberapa oknum pendukung yang hadir si Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring merusak kursi dan melemparkannya ke tengah lapangan.
Perusakan ini terjadi di tribune utara dan tribune selatan yang ditempati oleh para suporter saat laga berlangsung.
Total, kerusakan kursi yang terjadi di Gelora Sriwijaya Jakabaring dikabarkan mencapai 335 kursi.
Namun, kericuhan dengan merusak fasilitas kursi stadion tak hanya sekali terjadi di gelaran kompetisi sepak bola Indonesia.
(Baca Juga: Bisa Raup Rp 4,1 Triliun Jika Jual 2 Pemain, Chelsea Kini Bidik Nabil Fekir?)
Belum genap setahun lalu, tepatnya November 2017, Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, juga sempat menjadi sasaran amukan oknum pendukung Persib Bandung, Bobotoh.
Saat itu, sedang digelar lanjutan kompetisi pemain muda, Liga 1 U-19, antara Persib Bandung U-19 kontra Persipura Jayapura U-19.
Namun, laga berakhir dengan kemenangan tipis Persipura U-19 dengan skor 1-0 atas Persib U-19 yang membuat beberapa suporter tidak terima.
Dari laporan Tribunnews.com saat itu, total kursi stadion yang rusak mencapai 2 ribu kursi.
(Baca Juga: Dililit Kasus Pajak, Begini Cara Cristiano Ronaldo Bisa Lolos dari Hukuman Penjara di Spanyol)
Padahal, Stadion Wibawa Mukti juga akan menjadi tempat perhelatan laga persahabatan antara timnas U-23 Indonesia melawan timnas U-23 Suriah, beberapa hari setelah laga Persib kontra Persipura.
Cerita berlanjut pada tahun 2018, tepatnya pada bulan Februari, dan melibatkan stadion kebanggaan masyarakat Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pada 17 Februari 2018, final ajang pramusim Piala Presiden 2018 digelar dan sebagai partai besar pertama yang digelar di SUGBK seusai direnovasi jelang Asian Games 2018.
Dalam laga yang dimenangi Persija Jakarta dengan skor 3-0 tersebut, beberapa fasilitas stadion harus mengalami kerusakan, termasuk beberapa kursi meski dalam jumlah sedikit.
(Baca Juga: Terungkap! Klub Ini Ternyata Juga Tawar Cristiano Ronaldo Sebelum Dibeli Juventus)
Bulan April 2018, kericuhan kembali terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat Arema FC menjamu Persib Bandung.
Pada laga pekan keempat Liga 1 2018, Arema FC harus puas hanya mendapatkan satu poin usai bermain imbang 2-2 dengan Persib Bandung.
Kericuhan pun terjadi, sekaligus merusak beberapa fasilitas Stadion Kanjuruhan seperti LED board yang terpasang, pagar, dan juga kursi di tribune stadion.
Kejadian perusakan kursi stadion jelas akan berdampak buruk pada kondisi keuangan klub yang berlaga.
Terlebih, denda bernilai mencapai ratusan juta plus biaya perbaikan fasilitas juga akan membebani klub sebagai penanggung jawab pertandingan.
Semoga, kejadian seperti ini tidak terulang!
(Baca Juga: Terungkap! Klub Ini Ternyata Juga Tawar Cristiano Ronaldo Sebelum Dibeli Juventus)
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribunnews.com |
Komentar