Alih-alih jadi pilhan utama Jafri Sastra, pelatih Mitra Kukar saat itu, Shahar kembali jadi yang kedua.
Padahal, di awal gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A musim 2016, ia sempat bermain gemilang.
(Baca juga: Tinggalkan Bali United, Dalam Waktu Dekat Ini yang Akan Dilakukan Ahn Byung-keon)
Tetapi, inkonsistensi penampilan Shahar tampaknya jadi salah satu alasan Jafri untuk menjajal kiper Naga Mekes lainnya, Geri Mandagi.
Tak mau menyerah, Shahar kembali mencoba peruntungan di tim baru.
Awal tahun 2017, ia memutuskan berlabuh ke Barito Putera.
Semusim di klub kebanggaan masyarakat Banua itu, Shahar tampil sebanyak sembilan kali.
(Baca juga: Siap-siap Rogoh Kocek, Inilah Harga Tiket Cabang Olahraga Sepak Bola Putra di Asian Games 2018)
Dari sembilan penampilannya itu, 10 bola sukses menggetarkan jala gawang yang dijaganya.
Shahar tak jua jadi pilihan utama di bawah asuhan Jacksen F. Thiago. Ia kalah bersaing oleh Aditya Harlan.
Teranyar, bersama PSM Makassar, kiper yang identik dengan nomor punggung 12 itu hanya bermain dua kali sebelum akhirnya memutuskan hengkang ke Persija.
Dari dua penampilannya bersama Juku Eja, ia kebobolan lima gol.
Kini, di kubu Macan Kemayoran, Shahar berada di bawah bayang-bayang nama besar Andritany Ardhiyasa.
Apakah Persija merupakan tempat terbaik bagi karier Shahar dan bakal jadi pelabuhan terakhirnya?
(Baca juga: Ini Penjelasan Petinggi Sriwijaya FC Terkait Aksi Eksodus Pemain)
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | transfermarkt.com, BolaSport.com, soccerway.com |
Komentar