Madura United gagal kembali menjadi juara paruh musim sebagaimana di Liga 1 2017 dan ISC A 2016. Tapi, kegagalan tersebut justru tidak diratapi oleh salah satu pemain Madura United, Bayu Gatra Sanggiawan.
Menurut Bayu, kegagalan menjadi juara paruh musim tak perlu disesali. Justru, hal itu harus dijadikan cambuk untuk memacu para pemain agar bisa tampil lebih maksimal dan juara di akhir musim 2018 ini.
(Baca Juga: Dua Jebolan Liga 1 Terdegradasi di Liga Super Malaysia)
“Meskipun kami tidak menjadi juara paruh musim, yang penting bisa jadi juara di akhir musim. Soalnya selama dua tahun kemarin selalu juara paruh musim, tapi akhir musim anjlok,” tutur Bayu kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Liverpool Layangkan Tawaran untuk Duet Lovren di Timnas Kroasia)
Madura United memang jadi juara paruh musim di ISC A 2016 dan Liga 1 musim 2017.
Namun, penampilan Laskar Sape Kerap menunjukkan grafik menurun di putaran kedua gagal juara.
Sementara itu, pada musim 2018 ini, Madura United menutup putaran pertama dengan berada di posisi ke-4 dengan raihan 24 poin.
Slamet Nurcahyo dan kawan-kawan terpaut dua poin dari Barito Putera di puncak klasemen.
“Perolehan di putaran pertama ini menurut saya lumayan,” tegas Bayu.
Menurut Bayu, capaian yang diraih oleh Madura United tidak bisa dibilang buruk.
Harapan Besar Timnas Indonesia di Balik Asian Games 2018 https://t.co/n2kB2aWw2P
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 25 Juli 2018
(Baca Juga: PT LIB Janji Perbaiki Wasit di Putaran Kedua Liga 1 2018)
Mereka hanya berselisih dua poin dari pemuncak klasemen. Apalagi, Madura United sempat ada pergantian pelatih di tengah jalan.
“Dengan sempat ada pergantian pelatih. Menurut saya, aman-aman saja. Soalnya kembali ke pelatih yang sudah lama. Kami sudah kenal dengan coach Gomes (De Oliveira). Jadi, sudah sama-sama tahu,” ucap Bayu.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar