PS Tira sempat berada di atas angin saat unggul 1-0 atas Madura United di babak pertama. Namun, gol balasan cepat Laskar Sape Kerap di awal babak kedua membuat fokus PS Tira buyar dan akhirnya kalah.
Pada laga pekan ke-19 Liga 1 tersebut, PS Tira kalah dengan skor 1-3 dari Madura United di Stadion Gelora Ratu Pemilingan, Jumat (3/8/2018) malam.
(Baca Juga: Barcelona Resmi Datangkan Pencetak Gol Termuda dari Afrika di Piala Dunia)
PS Tira unggul dari gol Abu Bakr pada menit ke-39. Namun, Madura United membalas lewat dua gol Slamet Nurcahyo dan satu dari Fabiano Beltrame.
"Pertandigan berjalan cukup menarik. Gol balasan dari Madura United memecah konsentrasi. Kami terima kekalahan ini, yang sebetulnya tidak perlu," buka pelatih PS Tira, Nilmaizar.
"Sepak bola butuh fokus dan konsentrasi. Seandainya gol pertama tidak tercipta detik 48, itu terlalu cepat. Kami tidak ingin kebobolan cepat tetapi Slamet bisa tembak," sambung eks pelatih Semen Padang tersebut.
(Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2018 - Cedera Kaki Tak Menghalangi Pemain Malaysia Ini untuk Mencapai Semifinal)
Hal senada juga diucapkan oleh pemain PS Tira, Sansan Fauzi. Selain gol balasan dari Slamet yang begitu cepat, Sansan juga menyebut gol penalti Fabiano membuat mental para pemain PS Tira menjadi kendur di sisa laga.
"Babak pertama cukup bagus kami unggul. Saya kecewa dengan wasit setelah 1-1, lalu gol penalti yang sebenarnya tidak. Akhirnya mental teman-teman lain jatuh dan itulah sepak bola Indonesia," kata Sansan.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar