Bek asing PSM Makassar, Steven Paulle, dipastikan bakal absen di laga pekan ke-20 kontra Persela Lamongan, Jumat (10/8/2018).
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
Pemain berkebangsaan Prancis itu harus menepi saat pertandingan nanti lantaran menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Sebagai pemain kunci yang terus dimainkan sebagai starter di posisi bek tengah, absennya Steven Paulle kemungkinan akan memengaruhi kekuatan PSM Makassar.
Namun, Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, masih memiliki sejumlah pemain yang siap diturunkan sebagai pengganti.
Ya, ada tiga pemain yang bisa bermain di posisi bek tengah, yakni Hasim Kipuw, Hendra Wijaya, dan Ardan Aras.
Nama terakhir yang disebut juga sudah dalam kondisi bugar pascasembuh dari cedera panjang. Hanya saja, Ardan belum bisa dipastikan bisa bermain sejak awal.
"Ardan membaik, tapi bukan untuk bermain, Kipuw juga," kata sang pelatih saat ditemui, Selasa (7/8/2018).
Pilihan terakhir, kemungkinan Robert akan memercayai duet Abdul Rahman dan Hendra Wijaya sebagai tembok pertahanan PSM.
(Baca juga: Ditahan Imbang Perseru, Pelatih PSM Makassar Sebut Wasit Melanggar Aturan)
Sebab, Robert mengungkapkan bahwa Hendra paling siap dengan kondisinya, apalagi pemain bernomor punggung dua itu bisa bermain di posisi mana saja.
"Hendra (Wijaya) juga bagus dan dia bisa main di beberapa posisi," kata Robert usai memimpin latihan di Stadion Mattoangin.
Dari 19 laga yang telah dilalui PSM, duet Abdul Rahman-Steven Paulle memang tak tergantikan. Steven hanya absen sekali kala PSM menahan imbang Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada pekan ke-8.
Sementara itu, Abdul Rahman yang berstatus sebagai pemain baru PSM di musim kompetisi 2018 ini belum sekali pun absen.
Adapun pemain senior yang cukup lama merumput bersama PSM, Ardan Aras, menepi sejak pekan ke-2 akibat cedera yang dialami.
Bertandang ke Lamongan, anak asuhan Robert hanya menyertakan 19 pemain nantinya.
"Sebanyak 19 pemain dibawa. Dia (Steven Paulle) ikut, tapi tidak bermain," tuturnya.
Hanya, untuk catatan bagi Hendra Wijaya, kartu merah layak menjadi masalahnya. Karakter Hendra yang tak kenal kompromi terhadap lawan bisa saja merugikan tim.
Pemain 29 tahun itu pernah mengantongi kartu merah pada menit ke-70, saat PSM menahan imbang tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Yogyakarta, 6 Juli 2018.
Beruntung bagi PSM pada saat itu, mereka mencetak gol penyama kedudukan 2-2 oleh salto Steven Paulle di menit ke-87.
(Baca Juga: Arema FC Bawa Pulang Pemain yang Pernah Cetak Gol ke Gawang Tim Eropa)
Selain masalah tandem Abdul Rahman di posisi bek tengah, Robert juga harus memperbaiki performa lini belakang.
Satu pelajaran wajib diambil saat dua bek tengah PSM gagal mengantisipasi pergerakan striker Perseru Silvio Escobar di laga terakhir.
Akibat lepas dari pantauan dua bek tengah, Silvio langsung berhadapan dengan kiper Imam Arief. Ujungnya, Imam harus melanggar keras Silvio di dalam kotak 12 pas hingga berbuah kartu merah.
Kemudian kapten PSM, Zulkifli Syukur, lagi-lagi terlihat beberapa kali berhasil ditembus pemain Perseru Serui.
Tak sedikit pihak meminta tim pelatih agar melakukan rotasi, mengingat permainan tim kini agak monoton. Salah satunya datang dari mantan pemain PSM Faisal Marizar.
"Pertahanan kurang rapi. Tiga laga berturut-turut lawan tim papan bawah kami gampang kebobolan. Di kandang saja kebobolan lebih dua gol, bagaimana kalau di luar (tandang)?" ujarnya.
Buktinya melawan tiga tim papan bawah, PSMS Medan, PSIS Semarang dan Perseru Serui, PSM gagal menang. Mereka imbang dua kali dan sekali kalah.
Meski masih berada di papan atas, hal ini menjadi sinyal berbahaya bagi tim yang menargetkan juara musim ini.
“Kalau melawan tim papan bawah saja kami kelabakan, bagaimana menghadapi tim yang lebih hebat materi pemainnya?” lanjut Faisal.
Jika permasalahan PSM di tiga laga terakhir Liga 1 tidak dibenahi, hal itu dikhawatirkan bakal memengaruhi jejak rekam tim selama putaran kedua ini.
(Baca Juga: Gabung dengan PSIS Semarang, Rekrutan dari Liga 2 Ungkapkan Target)
Dari data statistik pula tercatat hingga pekan ke-19, PSM sudah kemasukan 25 gol. Sebanyak 10 gol kemasukan di laga kandang, sedangkan 15 gol di laga tandang.
Selain itu, lini tengah juga terlihat kewalahan meladeni permainan pemain Perseru. Duet Rizky Pellu dan Marc Klok tak efektif. Pun Wiljan Pluim sulit banyak bergerak lantaran dijaga ketat pemain lawan.
Hal itu membuat transisi menyerang ke bertahan, begitu pun sebaliknya tak berjalan terlalu baik.
Ada satu contoh saat peluang emas di depan gawang oleh Wiljan Pluim dan Guy Junior yang gagal berbuah gol karena terjadi miskomunikasi. (*)
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar