Hajatan pesta olahraga terbesar seantero Benua Asia, Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia membuat putaran roda kompetisi Liga 1 2018 dihentikan untuk sementara. Hampir seluruh tim kontestan diliburkan, termasuk Barito Putera, tim yang ditangani Jacksen F Tiago.
Barito Putera diliburkan selama sepekan sebelum kembali berkumpul untuk melakukan pemusatan latihan di Bali.
Pelatih Jacksen F Tiago pun memilih pulang untuk menuntaskan rindunya kepada sanak keluarga di Surabaya, Jawa Timur.
Jacksen dan Surabaya memang tak dipisahkan begitu saja.
(Baca juga: Cerita Adaptasi Teknik Yanto Basna di Liga Thailand, Awalnya Sering Disetop Pelatih, Kini Suka Ngatur Pemain Lain)
Selain melegenda bersama tim yang merepresentasikan Kota Pahlawan itu, Persebaya Surabaya, pria asal Brasil tersebut pernah mengungkapkan jika kota itu dianggap sebagai rumah keduanya.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim, meski tengah liburan Jacksen tak sepenuhnya melepaskan diri dari dunia yang telah dia pilih sebagai jalan hidup, sepak bola.
(Baca juga: Dokter Tim Arema FC Bicara Soal Pesepak Bola dan Rokok)
Ia pun tetap menyibukkan dirinya dengan urusan kepelatihan selama berada di kota ber-landmark patung buaya dan ikan hiu tersebut.
Namun, tim yang dilatihnya tersebut bukan tim senior maupun junior Persebaya, melainkan tim binaan klub tersebut, Assyabaab Surabaya.
"Saya bantu melatih Assyabaab atau klub internal Persebaya," kata Jacksen.
(Baca juga: BREAKING NEWS - Tim Pelajar U-16 Indonesia Juara Gothia Cup China 2018)
Melatih Assyabaab dimaknai oleh Jacksen sebagai rangkaian tamasya bagi kenangan dan ingatan masa lalunya.
Sebab, tim itu merupakan klub pertama yang ia tangani sebagai seorang juru racik.
Ia pun hafal betul di mana dan kapan saja tim itu menggelar latihan.
"Latihannya di Lapangan Bumimoro, Surabaya setiap Selasa dan Jumat," ujarnya menambahkan.
Tak hanya Assyabaab, pria kelahiran Rio de Janeiro, Brasil itu pun menyempatkan menengok dan membantu melatih Indonesia Soccer Academy Sidoarjo, tempat anak Jacksen, Hugo Samir Tiago menimba ilmu mengolah si kulit bundar.
"Setiap ke Surabaya, pasti saya bantu Assyabaab dan juga SSB tempat Hugo gabung," tuturnya mengakhiri.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | banjarmasin.tribunnews.com |
Komentar