Manajemen klub-klub di Indonesia tidak segan-segan mengambil kebijakan untuk memecat pelatih jika timnya tak mampu menunjukkan performa apik. Widodo Cahyono Putro pernah berada di situasi serupa, tetapi akhirnya ia selamat lantaran sikap profesionalisme yang dikedepankan manajemen Bali United.
Pada awal Liga 1 2018, performa Bali United menurun drastis dari musim sebelumnya.
Menjadi runner-up Liga 1 2017, ekspektasi seluruh pencinta tim yang dijuluki Serdadu Tridatu tersebut amatlah tinggi.
Nyatanya ekspektasi tersebut belum mampu diwujudkan Widodo Cahyono Putro hingga putaran pertama Liga 1 musim ini hampir selesai.
Inkonsistensi penampilan Bali United dan seringnya mendapatkan hasil minor membuat kursi pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut panas.
(Baca juga: Jadwal Pertandingan dan Siaran Langsung Liga 1 2018 Pekan ke-21 - Laga Persib Vs Arema FC Jadi Partai Pamungkas)
Tuntutan kepada WCP untuk segera angkat kaki dari Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, acap kali disuarakan suporter setiap klub kesayangannya mendapatkan hasil buruk.
Beruntung mimpi buruk yang dialami WCP itu tak pernah benar-benar menjadi kenyataan.
Sebagaimana dilansir Tribun Bali, profesionalisme yang dimiliki manajemen Bali United punya peran besar terhadap kelanjutan kariernya kala itu.
Alih-alih mengambil keputusan sepihak, mereka memilih menggelar musyawarah terlebih dahulu, mendengar apa pun yang sekiranya menjadi kendala bagi prestasi Serdadu Tridatu.
(Baca juga: 20 Nama yang Dipanggil Timnas Indonesia - Arema FC Terbanyak, Persija, Persib, dan Persebaya Kirim 1 Wakil)
(Baca juga: 6 Klub Liga 1 2018 yang Tak Terkena Imbas Laga Indonesia Vs Mauritius)
Widodo sendiri mengungkapkan jika ia amat beruntung bernaung di bawah manajemen yang dapat dikatakan sehat.
Pasalnya, ia mengatakan jika di Indonesia, tidak banyak manajemen tim yang dapat berlaku demikian.
"Faktor non-teknis sangat penting bagi kinerja tim. Yang utama adalah sangat tergantung dari cara pengelolaan oleh manajemen dan owner," kata WCP.
Ia menambahkan, bahwa seharusnya, sebelum memberhentikan seorang pelatih, seyogianya manajemen klub-klub di luar sana harus mengambil langkah seperti yang dilakukan manajemen Bali United.
(Baca juga: Imbas Indonesia Vs Mauritius, 4 Pemain Ini Dipastikan Melewatkan Pekan Ke-21 Liga 1 2018)
"Seharusnya mereka introspeksi dahulu, misalnya gaji atau bonus pemain telat, fasilitas yang tidak memadai, atau tidak mau tahu kondisi tim lagi mencapai antiklimaks karena kejenuhan. Jangang langsung pecat pelatih kalau kinerja tim lagi menurun," ujarnya menambahkan.
Di akhir ia menambahkan, bahwa banyak dari manajemen tim yang hanya memilih langkah praktis untuk mengelola timnya.
#POPULER Jadwal Siaran Langsung Timnas U-16 Indonesia di Piala Asia U-16 2018 https://t.co/NAonnOzVFq
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 4, 2018
Menang jadi tujuan utama, jika tak sesuai harapan cari pelatih yang baru, tutur eks bomber timnas Indonesia itu.
(Baca juga: Dua Hal Ini Jadi Sorotan Asisten Pelatih Bali United Setelah Laga Uji Coba Terakhir)
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | bali.tribunnews/com |
Komentar