Liga 1 2018 kembali digulirkan setelah dihentikan sepanjang gelaran Asian Games 2018. Di pekan ke-21 ini, ada dua pelatih anyar yang melakoni laga perdana bersama timnya masing-masing.
Djadjang Nurdjaman harus menelan pil pahit di laga perdananya setelah diresmikan menjadi pelatih anyar Persebaya Surabaya.
Didatangkan Bajul Ijo untuk menggantikan Angel Alfredo Vera yang mengundurkan diri setelah mendapatkan rentetan hasil kurang maksimal, pria yang lebih akrab disapa Djanur itu cukup optimistis.
Selain didampingi oleh pelatih muda sekaligus legenda hidup tim, Bejo Sugiantoro, Djanur juga diberkahi dengan materi pemain yang cukup baik.
Belum lagi ditambah jaminan dari puluhan ribu orang yang siap mendukung tiap kali bertanding di kandang, Djanur jelas cukup mapan ketika pertama kali datang ke Surabaya.
(Baca juga: PSM Vs Barito Putera - Robert Rene Alberts Tak Ingin Malu di Duel Bertajuk Guru-Murid)
Ujian pertama pelatih 53 tahun itu adalah PS Tira.
Bertindak sebagai tuan rumah, eks Pelatih PSMS Medan itu tak mampu mempersembahkan kemenangan di laga perdananya.
Bajul Ijo terkapar setelah hasil akhir pertandingan berpihak kepada tim tamu, skor 0-2 untuk keunggulan PS Tira menutup pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya pada Selasa (11/9/2018) malam.
Pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu jelas tak menyangka jika laga debutnya berhasil dinodai tim yang dibesut Nil Maizar tersebut.
(Baca juga: Malam Ini, Persib Bandung Bisa Turun Takhta, Jika....)
Setelah laga, pelatih yang pernah membawa Persib Bandung ke top level persepakbolaan Indonesia pada musim 2014 itu tak dapat menutupi kekecewaannya.
Ia pun menghaturkan permintaan maaf kepada seluruh arek-arek Surabaya yang telah berharap kepada dirinya.
"Ini merupakan kekalahan yang menyakitkan. Kalah dengan skor akhir 0-2 di kandang, tentu menjadi hasil yang mengecewakan bagi tim dan masyakarat Surabaya."
"Maaf atas kekalahan ini, kami belum bisa memberikan yang terbaik," katanya.
Lain Djanur, lain pula Jafri Sastra.
Eks Pelatih Persis Solo yang mentas di Liga 2 2018 itu mampu memberikan hasil maksimal di laga perdananya.
Setelah tak lagi menjalin kerja sama dengan Persis, Jafri ditunjuk Manajemen PSIS Semarang untuk menggantikan posisi Vincenzo Alberto Annese di kursi kepelatihan.
Pria asal Payakumbuh, Sumatera Barat itu pun langsung mendapat tugas berat untuk mengangkat performa PSIS yang masih berkutat di zona degradasi Liga 1 2018.
(Baca juga: Riko Simanjuntak Yakin Dapat Tembus Skuat Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018)
Di laga perdana, pria yang pernah menukangi Semen Padang FC, Mitra Kukar, hingga Persipura Jayapura itu harus menghadapi lawan yang tak bisa diremehkan.
Kendati melawan PSMS Medan yang menyandang sebagai juru kunci klasemen sementara, tetapi bermain di Stadion Teladan, Kota Medan akan selalu menjadi laga yang berat.
Pasalnya, Ayam Kinantan kerap berubah menjadi tim yang amat sulit ditaklukkan bila berlaga di depan publiknya sendiri.
Namun, Jafri sukses dalam ujian perdananya.
(Baca juga: Indonesia Vs Mauritius - Sukses Gantikan Peran Andritany, Awan Setho Torehkan Catatan Apik)
Mahesa Jenar mampu mempecundangi PSMS Medan di Stadion Teladan.
Hari Nur Yulianto dkk menang dengan dramatis di pertandingan pekan ke-21 Liga 1 2018 ini.
Persib Vs Arema FC - Setelah Surabaya, Milan Petrovic Tertantang dengan Atmosfer Bandung https://t.co/M6Ivuzk81t
— BolaSport.com (@BolaSportcom) September 12, 2018
Unggul 2-0 lewat aksi Bayu Nugroho (7') dan Bruno Silva (74'), PSMS Medan sempat menyamakan kedudukan berkat dua gol yang dilesakkan Shohei Matsunaga (81' dan 87').
Namun, sang kapten tim, Hari Nur menjadi pembeda sekaligus penentu kemenangan di laga ini setelah golnya di menit ke-90+1 menutup keran gol pada pertandingan ini.
(Baca juga: Djanur Akan Pertahankan Skema Warisan Persebaya)
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar