Rivalitas, gengsi, dan tensi tinggi selalu menjadi bumbu yang ikut meramaikan pertandingan klasik yang mempertemukan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Persib Bandung dan Persija Jakarta, dua di antara sekian banyak tim yang memiliki basis suporter terbesar di Indonesia, ini selalu menghadirkan duel panas setiap akan berjumpa.
Perang urat syaraf pun kerap kali ikut memanaskan suasana sebelum pertandingan.
(Baca Juga: Soal Kasus Haringga Sirla, Media Malaysia Kembali Ingatkan 3 Kisah Pilu dan Rapor Merah Sepak Bola Indonesia)
Tak hanya di dalam lapangan, rivalitas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta juga terasa kental di antara dua kelompok suporter.
Teranyar, pertemuan keduanya di pentas Liga 1 musim 2018 turut diwarnai dengan insiden mengenaskan.
Pertandingan ini sekaligus menjadi pengalaman terakhir bagi Haringga Sirla, seorang anggota The Jak Mania Korwil Cengkareng, yang mengalami nasib nahas saat ingin menyaksikan tim kebanggaannya berlaga.
Harlingga Sirla harus meregang nyawa seusai dikeroyok puluhan oknum suporter Persib Bandung, beberapa jam sebelum laga dimulai.
(Baca Juga: Edy Rahmayadi Tak Keberatan jika Aktivitas Sepak Bola Indonesia Dibubarkan, tetapi Ada Syaratnya)
Pemuda berusia 23 tahun ini mengalami nasib nahas setelah terkena sweeping dan ketahuan bahwa ia adalah salah satu pendukung Macan Kemayoran.
Gerbang Biru area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018), menjadi saksi bisu di mana Haringga Sirla dianiaya oleh puluhan orang yang menggunakan atribut pendukung Persib.
Setelah kejadian, video pengeroyokan tersebut tersebar luas di dunia maya. Tak hanya bogem mentah, pemuda asal Cengkareng, Jawa Barat, ini juga dipukuli menggunakan balok kayu, helm hingga batu.
(Baca Juga: Skenario Piala Asia U-16 2018 - Pelatih Timnas Vietnam Khawatir Indonesia dan India Bermain Mata)
Tak pelak, insiden ini menjadi sorotan berbagai media luar negeri. Bahkan, Globo Esporte, sebuah media olah raga asal Brasil, tak ketinggalan untuk menyoroti peristiwa ini.
Globo Esporte pun meminta kesaksian salah satu pemain asal Negeri Samba yang saat ini tengah membela Persija Jakarta, yakni Renan Silva.
Kepada Globo Esporte, Renan Silva mencoba menggambarkan suasana panas yang terjadi saat ia untuk pertama kali merasakan atmosfer rivalitas yang begitu terasa di antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran.
Pengalaman pertama Renan dimulai saat ia harus menunggangi kendaraan lapis baja ketika berangkat menuju venue pertandingan.
Penggunaan kendaraan lapis baja di pertandingan sepak bola Indonesia bukan menjadi hal yang baru. Hal ini merupakan upaya untuk menghindari ancaman dari suporter lawan.
Dengan pengawalan puluhan petugas kepolisian, skuat Macan Kemayoran harus membelah lautan biru saat akan memasuki Stadion GBLA.
(Baca Juga: Orang Tua Haringga Sirla Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh)
Tak jarang, berbagai aksi teror, lemparan dan umpatan pun menjadi hal yang harus dijumpai sebelum dan seusai pertandingan.
"Untungnya mereka memiliki banyak polisi. Keamanan ini bisa menghindarkan kami dari hal yang tidak diinginkan. Tentu kami takut apabila terjadi sesuatu, karena kami harus berangkat ke stadion dengan cara yang tidak normal," kata Renan kepada Globoesporte.
Sepanjang kariernya di dunia kulit bundar, diakui Renan, ini merupakan pengalaman pertamanya.
"Saya sudah pernah bermain dalam pertandingan klasik, tapi saya belum pernah mengalami ini," ujar Renan.
(Baca Juga: Anggota The Jak Mania Tewas, 7 Korban Harus Meregang Nyawa di Antara Rivalitas Persib Vs Persija)
Selain itu, Renan juga menyinggung insiden pengeroyokan yang menewaskan Haringga.
"Situasinya sangat sulit. Ini melibatkan banyak faktor di luar lapangan. Kami hanya bisa menyesali dan berduka," katanya.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | globoesporte.globo.com |
Komentar