Penghentian kompetisi Liga 1 2018 akibat insiden yang menewaskan anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, menjelang laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018), menjadi perdebatan.
Hal tidak ada kejelasan waktu kapan kompetisi kembali bergulir.
Sebanyak 18 klub peserta Liga 1 2018 terkena dampak dari penghentian kompetisi tersebut baik dari segi waktu maupun finansial.
Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menuturkan biaya yang dikeluarkan oleh PSIS akan membengkak dengan adanya penghentian kompetisi.
(Baca Juga: Potret Damai The Jak Mania dan Bobotoh 17 Tahun Silam)
Tak tanggung-tanggung, dalam satu bulan, biaya yang dikeluarkan oleh PSIS bisa membengkak sebesar Rp 1,2 miliar.
"Penghentian Liga 1 2018 cukup berat bagi kami juga. Untuk finansial, pengeluaran kami membengkak hingga sekitar 1,2 miliar rupiah," kata Yoyok kepada BolaSport.com melalui telepon, Kamis (27/9/2018).
(Baca Juga: PSSI Era Edy Rahmayadi, 22 Kuburan Suporter Indonesia)
Yoyok menerangkan, pengeluaran tersebut termasuk total gaji pemain, biaya katering, biaya latihan, dan biaya operasional lainnya.
"Kalau nominal gaji tim sekitar 900 juta satu bulan. Kalau laga diperpanjang tentu saja pengeluaran membengkak, kami harus perpanjang kontrak tim dan ofisial selama satu bulan, tidak mungkin dalam hitungan minggu. Belum lagi biaya katering, latihan, transportasi, dan lain-lain. Jadi ya estimasinya 1,2 miliar rupiah pembengkakkan pengeluaran untuk PSIS," ujarnya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar