Tregedi tewasnya satu anggota The Jak Mania yakni Harringga Sirla di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) mengundang keprihatinan banyak kalangan.
Salah satunya pelatih Borneo FC, Dejan Antonic, yang mengaku ngeri melihat rekaman video yang sempat beredar di media sosial.
(Baca Juga: Pengakuan Tak Terduga Pelaku Pembakar KTA Milik Haringga Sirla)
Pelatih asal Serbia itupun membandingan insiden tewasnya Haringga Sirla dengan yang pernah terjadi di negaranya.
Dirinya menilai kalau insiden Bandung lebih mengerikan ketimbang derbi Serbia yang mempertandingkan dua klub Ibu Kota Serbia yakni Red Star Belgrade dan Partizan Belgrade.
Pertemuan dua klub tersebut merupakan derbi sepak bola terpanas di dunia.
Dejan Antonic menjelaskan kalau pertemuan kedua kubu suporter itu selalu menyuguhkan insiden baku hantam.
Namun mereka selalu memiliki prinsip yakni tidak boleh sampai ada nyawa yang hilang.
"Eternal Derby di Serbia antara Red Star dan Partizan itu luar biasa. Rivalitas ada, berhantam selalu ada. Tapi mereka selalu utamakan jangan bunuh manusia," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribun Kaltim.
Pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro ini sangat menyayangkan apa yang baru saja terjadi di Indonesia.
(Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-16 Vs India, Laga Penentu ke Perempat Final Piala Asia U-16 2018)
Dejan mengutuk keras kejadian tersbeut, dan mengajak seluruh suporter di Indonesia untuk lebih menghargai hidup orang lain.
"Kita punya hidup cuma satu. Saya lihat insiden yang kemarin itu, korbannya manusia biasa dan kita semua harus berpikir menghargai hidup orang lain," pungkasnya.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar