Kapten PSMS Medan Legimin Raharjo angkat suara soal meninggalnya satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, yang dikeroyok oknum suporter Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), akhir pekan lalu.
"Yang pasti ini duka sepak bola Indonesia, bukan klub yang atau paguyuban suporter itu. Siapa pun akan malu dan sedih dengan kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tutur Legimin.
"Sepak bola adalah hiburan buat semua kalangan. Sepak bola adalah pemersatu juga yang bisa menghadirkan siapa saja di stadion. Sepakbola bukan menjadi jalan suporter saling membenci hingga ada yang meninggal," lanjutnya.
(Baca Juga: Setelah Keroyok Haringga Sirla, 3 Pelaku Langsung Ngopi, Polisi: Kalian Tidak Merasa Bersalah?)
Legimin mengatakan setiap suporter berhak fanatik terhadap klub kebanggaannya. Namun, jangan sampai menimbulkan sikap benci terhadap suporter tim lawan.
"Sekali lagi, di sepak bola kita semua bisa bersatu, bersorak bernyanyi mendukung. Semoga kejadian ini betul-betul yang terakhir. Enggak ada dan enggak terulang lagi kejadian seperti ini. Sangat menyedihkan. Liga 1 pun dihentikan sementara waktu," kata Legimin.
Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, insiden pengeroyokan tersebut terjadi beberapa jam sebelum kick-off pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada Minggu (23/9/2018).
Haringga Sirla menjadi korban pengeroyokan setelah oknum Bobotoh di GBLA mengetahui bahwa ia merupakan anggota The Jakmania.
Berdasarkan video yang beredar di duna maya, Haringga Sirla dianiaya oleh puluhan orang yang menggunakan atribut pendukung Persib Bandung.
Sebanyak 8 suporter Persib Bandung sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian.
Selain itu, peristiwa berdarah yang melibatkan suporter membuat PSSI menghentikan kompetisi Liga 1 2018 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar