Tewasnya Haringga Sirla membuat PSSI lewat ketua umum Edy Rahmayadi resmi membuat keputusan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 2018 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Sekertaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, buka suara terkait keputusan tersebut.
(Baca Juga: Fakhri Husaini Cuek dengan Statistik Australia, Ini Komentarnya Terkait Timnas U-16 Indonesia)
Dirinya menilai kalau keputusan Edy Rahmayadi tidak profesional.
"Motonya PSSI itu kan profesional bermartabat, artinya kalau profesional itu harus ada hitung-hitungan, harus ada indikatornya," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribunnews
Hal itu terkait status pembekuan Liga 1 2018 yang digantung dan tidak ada tanggal kepastian kapan kompetisi akan digulirkan kembali.
Bahkan Gatot mengibaratkan seperti layaknya orang pacaran, kalau statusnya digantung pasti akan terasa tidak enak.
"Ibaratnya kalau orang pacaran statusnya digantung kan enggak suka juga," katanya.
Memang saat ini seluruh klub peserta Liga 1 2018 digantung oleh keputusan PSSI.
(Baca Juga: Hadapi Timnas U-16 Indonesia, Ini yang Ditakuti oleh Australia)
Gatot menjelaskan kalau PSSI harusnya memperhatikan masalah klub soal sponsor, investor, dan kepentingan lainnya terkait pembekuan tersebut.
"Berhitung kepada investor, sponsor, dan kepentingan lainnya," jelasnya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar