Pelatih Persib Bandung, Roberto Mario Carlos Gomez gusar dengan keputusan Komisi Disiplin PSSI yang menjatuhi banyak hukuman berat untuk timnya.
Mario Gomez pun menyinggung Arema FC yang tak mendapat sanksi seberat timnya saat terjadi kericuhan suporter pada pekan keempat Liga 1 2018.
Laga itu terlaksana di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 15 April 2018.
(Baca juga: Tajikistan Lolos ke Piala Dunia U-17 2019 dengan Modal Kekalahan Telak dari Malaysia pada Awal Piala Asia U-16 2018)
Saat itu, tuan rumah yang berjulukan Singo Edan menjamu Persib berakhir dengan kericuhan.
Pada pertandingan itu, suporter tuan rumah ke lapangan setelah wasit mengusir Dedik Setiawan jelang pertandingan berakhir.
(Baca juga: NagaWorld Juara dan Tiga Pemain Indonesia Rasakan Pahitnya Degradasi dari Liga Kamboja 2018)
Mario Gomez menjadi salah satu korban dengan keluarnya darah dari dahinya akibat terkena lemparan penonton.
"Kenapa mereka tidak melakukan ini kepada Arema ketika Persib di sana," kata Mario Gomez kepada wartawan.
(Baca juga: Mario Gomez Tak Ingin Lanjutkan Kompetisi Setelah Persib Dapat Sanksi Berat)
"Kenapa harus selalu Persib Bandung? Karena kami menang, itu perbedaannya. Banyak yang tidak tahu malu di sini, kalian tahu apa itu?" ujarnya.
Buntut kerusuhan itu Arema sebenarnya sudah mendapat hukuman dari Komdis PSSI, tetapi dianggap tak terlalu berat.
(Baca juga: Seusai Bersinar di Asian Games 2018, Penyerang Ini Sukses Antar Klubnya ke Semifinal Piala Malaysia)
Ada denda Rp 250 juta dan Rp 50 juta untuk panpel Arema, serta larangan membuka tribune stadion bagian timur selama dua pertandingan.
"Tetapi yang pertama, saya harus lebih dulu berbicara dengan manajemen Persib," tutur pelatih asal Argentina itu.
(Baca juga: Terens Puhiri Kembali Main di Liga Thailand 2018, Port FC Pesta Lima Gol)
Komdis PSSI menjatuhkan banyak sanksi yang diumumkan Selasa (2/10/2018) siang, baik untuk ofisial, pemain, sampai panpel Persib.
Semua sanksi itu adalah buntut dari panasnya lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-23 kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu (23/9/2018).
(Baca juga: Timnas U-16 Malaysia Gagal di Kandang, Ini Sikap Skuat U-19 Negeri Jiran yang Bakal Main di Indonesia)
Klub berjulukan Maung Bandung itu dihukum menjalani laga kandang usiran di luar Pulau Jawa pada sisa Liga 1 2018 hingga pertengahan musim depan.
Sementara itu, Ezechiel N'Douassel dihukum larangan bertanding sebanyak lima kali.
Lalu, Jonathan Bauman dapat larangan main untuk dua pertandingan dan Bojan Malisic tak bisa main pada empat pertandingan karena sanksi.
Sedangkan Ardi Idrus mendapat teguran keras.
Panpel Persib juga tak luput berupa hukuman berupa larangan ikut serta kegiatan klub selama dua tahun kepada ketua panpel.
(Baca juga: Satu 'Aktor' Australia saat Bungkam Timnas U-16 Indonesia, Sempat Main di Liga Champions Asia 2018)
Ada juga denda Rp 100 juta, serta kewajiban memerangi & melarang rasisme serta tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apa pun.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar