Dirigen Aremania, Yuli Sumpil angkat bicara setelah dirinya mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI.
Pria kelahiran Malang, 14 Juli 1976 itu dihukum larangan masuk stadion di Indonesia seumur hidup.
Hukuman itu seiring perilakunya saat laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, Sabtu (6/10/2018).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe, Yuli Sumpil akhirnya angkat bicara setelah putusan sanksi Komdis.
Banyak hal yang diutarakan Yuli Sumpil dalam video tersebut. Mulai teror melempar uang hingga sikap selayaknya suporter rival.
Baca Juga:
- Bos Arema FC Iwan Budianto Lelah dengan Perilaku Yuli Sumpil
- Yuli Sumpil Dihukum Mati sebagai Suporter, Legenda Arema FC Asal Cile Berang
- Soal Sanksi Berat dari PSSI, Arema FC Rela Dihukum 10 Tahun Bermain Tanpa Penonton
Namun, Yuli Sumpil lebih membicarakan soal Bonek, suporter Persebaya Surabaya yang merupakan rival Aremania.
"Jadi suporter jangan baper. Inilah kehidupan suporter, apalagi rival," kata Yuli Sumpil.
"Saya santai, karena ini kehidupan suporter. Teror Persebaya di Malang itu biasa. Sementara teror Bonek ke pemain Arema FC seperti itu."
"Pemain Arema FC sampai gak dapat hotel di Surabaya akhirnya menginap di Gresik."
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar