Pelatih PSMS Medan,Peter Butler, secara mengejutkan membuka rahasia tentang Persipura Jayapura.
Peter Butler memang dijadwalkan akan reuni ke Papua, karena timnya PSMS Medan akan dijamu Persipura Jayapura dalam laga lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-32.
(Baca Juga: Bali United Menyerah dalam Perburuan Gelar dan Coba Lebih Realistis)
Pertama Peter Butler menyebut kalau performa Persipura yang menurun di kompstisi musim ini karena tidak mempertahankan dirinya sebagai pelatih.
"Persipura dalam 10 tahun terakhir selalu mendominasi peringkat teratas, tapi tahun ini mereka harus membangun skuat yang baru. Mungkin kalau saya masih di sana saya bisa pertahankan itu. Tapi ya sudah, saya tidak kerja sama mereka lagi," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan.
Peter Butler juga mengatakan kalau dirinya didepak dari kursi pelatih karena alasan politik.
Saat itu dirinya memang jarang memainkan Boaz Solossa, dan kemungkinan takut bila karier pemain berusia 32 tahun itu akan mati.
"Saya tidak ada masalah dengan Persipura. Saya hormat mereka dan pemain juga hormat saya. Mungkin mereka takut saat itu saya jarang mainkan Boaz, dan takut kariernya habis karena jarang saya pakai," tuturnya.
(Baca juga: Persib Bandung Ambil Hikmah dari Polemik Isu Suap dan Pengaturan Skor)
Namun selain Boaz, alasan terbesar mengapa dirinya dipecat karena faktor politik yang terjadi di kubu Persipura.
"Tapi saya pikir di sana banyak politik. Ada hal politik yang mungkin saya tak dipertahankan. Mungkin kalau saya di sana, saya masih bisa buat mereka berada di posisi satu bukan 12 seperti sekarang," katanya.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | Tribunmedan.com |
Komentar