Susunan Pemain PSMS Vs Persebaya - Turunkan Skuat Terbaik Demi Kemenangan dan Kehormatan

Susunan pemain PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya menunjukkan bahwa kedua tim sama-sama siap tampil all out demi mengamankan tiga poin dalam laga pekan ke-33 Liga 1 2018 ini.

Laga PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya ini dilaksanakan di Stadion Teladan, Medan pada Sabtu (1/12/2018).

Pertandingan bertajuk laga klasik ini dilangsungkan mulai pukul 18.30 WIB.

Bermain di kandang sendiri, PSMS Medan jelas mengincar poin penuh demi dapat segera keluar dari zona degradasi.

Sementara itu, Persebaya Surabaya yang berstatus sebagai tim tamu juga berhasrat meraih tiga angka guna terus merangsek ke papan atas.

(Baca juga: Djanur Ditodong Pertanyaan soal Pengaturan Skor Setibanya di Medan, Begini Jawabannya)

Untuk mencapai tujuan tersebut, kedua tim menurunkan skuat terbaik yang dimilikinya.

Dari kubu tuan rumah, trisula Rahmad Hidayat, Felipe Martins, dan Frets Butuan kembali dipercaya sejak menit pertama untuk membongkar lini belakang Bajul Ijo.

Sementara di lini tengah, dua pemain asing andalan, Shohei Matsunaga dan Alexandros Tanidis, mendapat tugas berat menjaga keseimbangan.

(Baca juga: Liga 1 2018 - Miris dengan Kondisi PSMS Sekarang, Djanur: Padahal Sudah Susah Payah Berjuang Promosi)

Kubu lawan pun tak ragu-ragu menurunkan pemain-pemain depan meraka yang sudah teruji ketajamannya.

David da Silva kembali jadi andalan untuk membobol gawang Ayam Kinantan yang dijaga Abdul Rohim.

David di kawal oleh dua penyerang sayap yang memiliki kecepatan untuk menusuk rusuk pertahanan lawan, Osvaldo Haay dan Irfan Jaya. 

(Baca juga: Liga 1 2018 - Kembali ke Stadion Teladan, Djanur Akui Ada Beberapa Perbedaan)

Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, berharap pertandingan antara dua tim berseragam kebesaran hijau itu dapat berlangsung dengan sportif.

"Saya berharap pertandingannya fair. Apalagi ini jadi sorotan, jangan sampai terjadi lagi. Kasihan sepak bola Indonesia," kata Djanur, kutip BolaSport.com dari Tribun Medan.

Pria yang juga pernah melatih PSMS dan Persib Bandung ini juga menyatakan tak bakal main mata pada pertandingan esok.

Dia menyatakan akan memberikan yang terbaik demi nilai-nilai sportivitas dan hasil maksimal bagi Persebaya.

(Baca juga: Robert Rene Tergelitik dengan Keunikan Sepak Bola Indonesia)

Liga 1 2018 - Teco Menggantungkan Harapan kepada Bhayangkara FC https://t.co/UaAFeDNSdO

— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 30, 2018

Susunan pemain:

PSMS Medan: Abdul Rohim; Fredyan Wahyu, Dani Pratama, Roni Fatahillah, Muhammad Alwi; Abdul Aziz, Alexandros Tanidis, Shohei Matsunaga; Rahmad Hidayat, Felipe Martins, Frets Butuan

Pelatih: Peter Butler

Persebaya Surabaya: Miswar Saputra; Muhammad Syaifudin, Fandry Imbiri, Otavio Dutra, Ruben Sanadi; Misbakus Solikin, Rendi Irwan, Fandi Eko Utomo; Osvaldo Haay, David da Silva, Irfan Jaya

Pelatih: Djadjang Nurdjaman

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST