Media asal Bandung, Pikiran Rakyat, menjelaskan konflik yang terjadi antara pelatih Persib Mario Gomez dengan pihak manajemen.
Teka-teki masa depan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, belum menemui titik terang.
Kontrak Mario Gomez di Persib Bandung bakal berakhir setelah kompetisi Liga 1 2018 rampung digelar.
Artinya, tinggal satu pertandingan lagi sebelum Persib mengakhiri musim kompetisi Liga 1 2018.
Mario Gomez sempat melempar isyarat bahwa dirinya bakal tetap di Indonesia meskipun Persib nantinya tak memperpanjang kontrak.
Baca Juga:
- AFC Lakukan Blunder, Nama Indonesia Ada di Semifinal Piala AFF 2018
- Mario Gomez Lempar Isyarat Bertahan di Indonesia, Persib atau Bali United?
- Beredar Kabar di Twitter Tim Promosi Liga 1 2019 Sudah Diatur
"Sejujurnya saya ingin tetap bertahan di Indonesia, memang banyak hal yang tak saya sukai di sini, saya banyak bicara tentang hal yang saya tahu," ujar Mario Gomez dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
Koran lokal Pikiran Rakyat membeberkan adanya konflik internal yang terjadi di Persib Bandung dan membuat kontrak Mario Gomez nyaris tak mungkin diperpanjang.
Pikiran Rakyat, melalui wawancara dengan manajer Persib Umuh Muchtar, menyebut Mario Gomez tak mau bertahan di Maung Bandung jika manajemen tidak berbenah.
"Mario Gomez kemungkinan tidak akan diperpanjang karena ada masalah internal. Gomez sudah bilang, kalau masih ada Glenn Sugita dan Teddy Tjahjono, dia tidak mau di Persib," ungkap Umuh.
Keinginan Gomez tersebut hampir tidak mungkin diwujudkan oleh Persib lantaran kedua orang tersebut merupakan petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
"Pak Glenn itu Dirut, Pak Teddy Direktur. Dua-duanya bertanggung jawab kepada PT PBB," ujarnya.
(Baca Juga: Dua Pemain Jebolan Timnas U-19 Indonesia Diincar Klub Malaysia dan Thailand)
Akar masalah konflik internal di Persib, menurut Umuh yang dilansir dari Pikiran Rakyat, bermula dari keinginan naik gaji.
"Gomez minta naik gaji, dituruti sama Pak Glenn. Gajinya naik 50 persen kalau tidak salah," tutur Umuh Muchtar.
"Terus Soler juga ikut-ikutan minta naik gaji, sudah dituruti juga naik 20 persen tapi Soler tidak mau. Dia memaksa ingin naiknya sama seperti Gomez," ujar dia.
(Baca Juga: Bongkar Borok Mafia Sepak Bola, Bambang Suryo Banjir Ancaman)
Umuh melanjutkan, pihak PT PBB sebenarnya tak keberatan menaikkan gaji Gomez 2-3 kali lipat dari saat ini.
Cuma, PT PBB berharap Gomez bekerja sendiri tanpa bantuan Fernando Soler sebagai penerjemah.
"Persib ingin Gomez sendiri tanpa Soler karena satu dan lain hal, tapi dia tidak mau. Karena tidak ada jalan tengah kemungkinan besar kerja sama Persib dan Gomez tidak diperpanjang," tukasnya.
MARIO GOMEZ DIMINATI BALI UNITED
Sementara itu, ketertarikan terhadap jasa Mario Gomez juga muncul dari salah satu tim di Liga 1.
Adalah Bali United yang disebut-sebut berminat untuk memboyong Mario Gomez untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim depan.
Sumber internal Bali United, pada Kamis (29/12/2018) malam, bahkan menyebut bahwa Mario Gomez sudah cukup intens berkomunikasi dengan manajemen.
"Bali United akan memakai pelatih asing untuk musim depan. Mario Gomez termasuk yang Intens berkomunikasi dengan manajemen," kata sumber internal Bali United, dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.
(Baca Juga: Ingin Bertahan di Indonesia, Mario Gomez Berharap Fasilitas Sepak Bola Diperbaiki)
Posisi pelatih Bali United memang tengah kosong saat ini setelah mereka menghentikan kerja sama dengan Widodo Cahyono Putro.
Hingga saat ini, manajemen Bali United masih menyeleksi sosok pelatih yang sesuai dengan materi pemain dan karakter tim.
Selain itu, mereka juga tengah menyiapkan daftar pemain yang diincar untuk didatangkan pada bursa transfer musim depan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Pikiran-rakyat.com |
Komentar