Soal Kalimat Perpisahan, Bojan Malisic Bantah Tinggalkan Persib

Bek Persib Bandung, Bojan Malisic, membantah unggahannya di Instagram adalah isyarat dirinya bakal meninggalkan klub.

Bojan Malisic membantah dirinya akan meninggalkan Persib Bandung akhir musim ini.

Kontrak Bojan Malisic di Persib masih tersisa hingga 2019 dan baru akan berakhir musim depan.

Akan tetapi, unggahan Bojan Malisic di Instagram seolah menjadi isyarat bahwa dirinya akan hengkang dari Persib.

Pada Minggu (2/12/2018), Bojan mengunggah foto dirinya mengenakan jersey Persib dan memberi salam kepada penonton.

Baca Juga:

• Dituduh Terlibat Match-fixing, Manajemen Kalteng Putra Mengamuk dan Ancam Lapor Polisi
• Koran Lokal Beberkan Konflik Mario Gomez dengan Manajemen Persib Bandung
• AFC Lakukan Blunder, Nama Indonesia Ada di Semifinal Piala AFF 2018

Caption foto tersebut menjadi tanda tanya lantaran mengandung kata-kata perpisahan.

"Kemarin adalah laga terakhir saya bersama Persib, jadi saya ingin menyampaikan terima kasih untuk seluruh dukungan Anda kepada saya tahun ini," tulis Bojan dalam unggahan tersebut.

Namun sang pemain segera meluruskan maksud di balik caption tersebut.

Pemain asal Serbia itu membantah dirinya akan meninggalkan Persib dalam waktu dekat.

Pertandingan melawan Persela, Sabtu (1/12/2018), merupakan laga terakhir Bojan bersama Persib musim ini.

Sebab, sang pemain mendapat akumulasi kartu kuning dan harus melewatkan partai pamungkas Liga 1 2018 saat Persib menjamu Barito Putera.

"Orang-orang kebingungan dengan pernyataan saya tersebut. Banyak orang yang mengira saya akan pergi, padahal itu tidak benar," ujar Bojan Malisic dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Bojan Malisic (@malibojan_4) on Dec 2, 2018 at 3:32am PST

"Pernyataan itu hanya karena saya terkena akumulasi kartu kuning, lawan Persela jadi pertandingan terakhir saya di musim ini. Tapi orang-orang berpikir saya pergi, saya tidak bilang saya akan pergi," tutur Bojan lagi.

Bojan menuturkan, dirinya mengunggah foto dan caption tersebut sebagai ucapan terima kasih kepada Bobotoh yang selalu mendukung dirinya dan Persib Bandung.

"Ini adalah game terakhir saya musim ini. Saya mengapresiasi semua ucapan baik dan dukungan dari supporter karena telah mendukung saya baik di dalam maupun di luar lapangan," kata pemain 33 tahun itu.

(Baca Juga: Mario Gomez Lempar Isyarat Bertahan di Indonesia, Persib atau Bali United?)

"Saya pertama kali bermain di sini dan semua sambutan sangat baik dan memudahkan adaptasi saya," ucapnya menambahkan.

Bojan juga mengaku masih ingin bertahan di Persib kendati semua keputusan ada di tangan manajemen.

Kehadiran Bobotoh menjadi salah satu alasan mengapa Bojan begitu betah tinggal di Bandung.

"Bobotoh selau memberikan semangat di waktu yang sulit, dukungan yang saya terima ketika apapun yang terjadi, jadi ini bukan soal saya meninggalkan Persib, saya tidak berkata seperti itu," ucap Bojan.

(Baca Juga: Beredar Kabar di Twitter Tim Promosi Liga 1 2019 Sudah Diatur)

"Saya belum tahu saya akan pergi atau tetap tinggal tapi saya ingin tetap tinggal di sini. Karena ini (lawan persela) adalah pertandingan terakhir saya musim ini," katanya.

Bojan dipastikan absen saat Persib menghadapi Barito Putera pada laga terakhir Liga 1 2018.

Kemungkinan, posisi Bojan akan digantikan oleh bek muda Indra Mustaffa atau Moch Al Amin Syukur Fisabilillah.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST