Laga pamungkas Persebaya Surabaya pada ajang Liga 1 2018 berhasil ditutup dengan manis seusai menumbangkan perlawanan tim tamu PSIS Semarang.
Duel antara Persebaya Surabaya kontra PSIS Semarang pada laga terakhir Liga 1 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (8/12/2018), ini berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persebaya.
Gol semata wayang yang diciptakan oleh Fandi Eko Utomo pada menit ke-56 ini antarkan Persebaya Surabaya naik ke peringkat kelima klasemen sementara Liga 1 2018.
(Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta: Besok Malam, Robert Rene Alberts Akan Menangis)
Bajul Ijo mengemas 50 poin hasil dari 14 menang, delapan imbang dan 12 kalah dari total 34 laga.
Pertandingan ini pun berlangsung dengan sangat meriah. Suporter yang hadir pada laga ini pun pamer kreativitas dengan menampilkan sejumlah koreografi.
Baca Juga:
- Pelatih Persija Jakarta: Besok Malam, Robert Rene Alberts Akan Menangis
- Persija Vs Mitra Kukar - Stefano Cugurra Siap Terlibat Bersihkan SUGBK
- Persija Jakarta dan Liga 1 2018 Dituding Settingan, Ismed Sofyan Geram
Selepas laga, suasana haru pun menyelimuti seisi stadion. Mulai dari pemain, tim pelatih, manajemen hingga suporter pun meluapkan emosi mereka pada momen ini.
Salah satu momen yang mengharukan adalah ketika seisi stadion menyanyikan lagu song for pride.
Rasa haru ini pun turut dirasakan oleh pemain Persebaya Surabaya, Rishadi Fauzi.
Sosok pemain jangkung ini sempat terlihat meneteskan air mata saat menyanyikan lagu tersebut di tengah lapangan.
Pada laga tersebut, Rishadi memang tidak masuk dalam line-up pemain dan menyaksikan pertandingan dari tepi lapangan.
(Baca Juga: Pelatih Persija Jakarta: Besok Malam, Robert Rene Alberts Akan Menangis)
Saat dijumpai di lorong pemain, pemain berusia 28 tahun yang matanya masih kerkaca-kaca ini membagikan sedikit perasaannya saat itu.
"Saya bangga dan senang bisa bermain di Persebaya," ujar Rishadi, sembari mengusap matanya.
Namun, pemain yang merupakan andalan Bajul Ijo saat berlaga di Liga 2 musim 2017 ini dan seakan tenggelam di musim kompetisi Liga 1, ini merasa ragu soal masa depannya.
Ia mengaku punya firasat buruk lantaran belum mendapat perpanjangan kontrak dari manajemen Persebaya.
"Ini mungkin jadi musim terakhir saya di Persebaya tapi tidak tahu juga karena semua tergantung managemen," ujar Rishadi.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | Tribunjatim.com |
Komentar