Manajemen Borneo FC membantah terlibat dalam pengaturan skor pertandingan saat menjamu PS Tira pada laga terakhir kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (9/12/2018).
Pada laga tersebut, tim Borneo FC selaku tuan rumah secara mengejutkan menelan kekalahan dari tim berjuluk " The Young Warrior" dengan skor 1-3.
Kemenangan atas Borneo FC, akhirnya menyelamatkan tim yang dulunya bernama PS TNI itu dari jurang degradasi.
PS Tira akhirnya tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan bersama dengan tim Perseru, Serui yang berhasil mengalahkan tuan rumah Persipura Jayapura dengan skor 0-2 di laga terakhirnya.
Tiga tim yakni PSMS Medan, Mitra Kukar dan juga Sriwijaya FC, harus terlempar dari Liga 1 musim depan.
Kekalahan Borneo FC banyak disorot oleh banyak pihak, dan sempat memunculkan Isu suap di media social (medsos).
Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, langsung membantah keras terkait isu tersebut dan menilai banyak pihak yang tak mengerti soal sepak bola.
"Saya sempat bingung ketika membaca di media sosial, tentang banyaknya tuduhan pada Borneo FC atas kekalahan lawan PS Tira. Saya melihat mereka tak memahami bagaimana sepak bola. Ini permainan dan semua pasti akan merasakan kekalahan dan kemenangan. Hari ini kami tak bermain bagus dan sangat wajar kalah," kata Nabil Husen di Samarinda, Senin (10/12/2018).
(Baca Juga: Persib Bandung Lampaui Persija dalam Perolehan Trofi Liga 1 Musim 2018 di Berbagai Kalangan Usia)
Ia membeberkan dirinya membangun Borneo FC sejak dari Divisi Utama (sekarang Liga 2) dengan susah payah dan penuh perjuangan.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar