PSIS Semarang dan PSM Makassar sama-sama mendapat denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI lantaran suporternya melakukan aksi pelemparan.
Namun, meski melakukan jenis pelanggaran yang sama, jumlah denda yang didapat keduanya berbeda.
PSM Makassar harus membayar denda dengan nominal yang lebih besar dari PSIS Semarang.
Kedua tim kontestan Liga 1 2018 ini tebukti melakukan pelanggaran lantaran aksi tidak terpuji para suporternya.
Dalam sidang yang dilakukan pada 6 Desember 2018, Komdis PSSI menetapkan keduanya melanggar regulasi yang ada.
(Baca juga: Tak Hanya Degradasi, PSMS Juga Harus Bayar Denda Ratusan Juta ke Komdis PSSI)
Atas aksi pelemparan botol yang dilakukan suporter pada laga kontra Persipura Jayapura, PSIS didenda 45 juta rupiah oleh Komdis PSSI.
Sementara kekecewaan suporter PSM Makassar saat tim kebanggaannya ditahan imbang Bhayangkara FC harus dibayar mahal.
Juku Eja harus membayar denda hingga 100 juta rupiah.
Namun, menurut rilis yang ada di laman resmi PSSI, suporter PSM tak hanya melakukan aksi pelemparan.
(Baca juga: Baru Promosi ke Liga 1, PSS Sleman Langsung Mendapat Berita Buruk)
Komdis PSSI menilai mereka juga melakukan pelanggaran ketika menyanyikan yel-yel bernada tidak pantas.
Disinyalir, angka 100 juta itu muncul lantaran suporter PSM melakukan dua poin pelanggaran sekaligus.
Sedang suporter Mahesa Jenar hanya melakukan satu jenis pelanggaran.
(Baca juga: Komdis PSSI Raup 500 Juta dari 3 Aksi Bakar Flare oleh Suporter)
View this post on InstagramMungkinkah Evan Dimas kembali membela Bhayangkara FC? #evandimas #bhayangkarafc #liga1
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar