Manajemen Bali United akhirnya melayangkan banding menyusul sanksi denda yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat pesta flare yang dilakukan suporter.
Sanksi ini merupakan imbas dari pesta flare pada laga Bali United kontra Persija Jakarta dalam pertandingan pamungkas Liga 1 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (2/12/2018).
"Kami akan mengajukan banding kepada Komdis PSSI karena menurut kami hukuman tersebut terlalu berat mengingat sebelumnya suporter di Bali tidak memiliki histori dalam melakukan hal-hal negatif," kata CEO Bali United Yabes Tanuri seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (14/12/2018).
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
(Baca Juga: Petinggi Persib Bandung Akhirnya Ungkap Nasib Ezechiel N'Douassel pada Musim Depan)
Komdis PSSI menjatuhkan sanksi pertandingan kandang tanpa penonton sebanyak dua kali dan denda Rp 200 juta kepada Bali United.
Penyalaan flare secara masif dan berulang kali oleh suporter Bali United memang membuat pertandingan dihentikan beberapa kali.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Sriwijaya FC Terdegradasi, Klub yang Berpredikat Anti Turun Kasta Hanya Tersisa Enam Tim
Yabes mengungkapkan kekecewaannya atas sanksi yang dijatuhkan. Ia mengaku sangat menyayangkan insiden tersebut yang merugikan banyak pihak.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | baliutd.com |
Komentar