Kegagalan PSMS Medan bertahan di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia akhirnya mendapatkan tanggapan dari Edy Rahmayadi, pembina tim PSMS Medan.
Edy Rahmayadi memastikan, pihaknya akan menggelar evaluasi besar-besaran setelah PSMS Medan harus mengakhiri kompetisi Liga 1 2018 dengan buruk.
Sebagai informasi BolaSporter, PSMS Medan terbenam di dasar klasemen akhir Liga 1 2018 karena hanya mampu meraih 37 poin hasil dari 11 menang, empat imbang, dan 19 kalah dari total 34 laga yang dijalani.
(Baca Juga: Petinggi Bali United Tak Menampik Paulo Sergio Datang Satu Paket dengan Simon McMenemy)
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
Akibatnya, dengan posisi tersebut otomatis membawa tim berjulukan Ayam Kinantan ini turun kasta ke Liga 2 pada musim depan.
"Introspeksi diri, evaluasi dan perbaiki untuk ke depan. Seluruhnya harus dievaluasi. Yang pertama pemainnya, kedua suporternya," katanya di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan kemarin.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Sriwijaya FC Terdegradasi, Klub yang Berpredikat Anti Turun Kasta Hanya Tersisa Enam Tim
Edy Rahmayadi yang juga berstatus sebagai Gubernur Sumater Utara tampak pasang badan terhadap pengurus dan manajemen PSMS, usai tim berjuluk Ayam Kinantan degradasi ke Liga 2 musim depan.
Kemudian, mantan Pankostrad ini juga menyesalkan sikap seporter yang sudah merugikan tim, bahkan manajemen keuangannya sendiri.
"Untuk suporter, bayangkan bulan ini (Desember) saya harus bayar Rp900 juta karena terkena sanksi. Bayangkan kalau Rp900 juta dibelikan vitamin, bagus itu untuk pemain," katanya.
(Baca Juga: Petinggi Persib Bandung Akhirnya Ungkap Nasib Ezechiel N'Douassel pada Musim Depan)
Edy Rahmayadi menegaskan bahwa yang sangat perlu dievaluasi adalah pemain dan suporter PSMS atas kegagalan klub kebanggaan warga Medan bertahan di Liga 1.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI ini menyampaikan, bahwa PSMS harus rela turun kasta dari liga teratas di Indonesia, bukan dikarenakan kesalahan dari manajemen.
Lebih lanjut, awak media juga kembali disindir oleh pria berusia 57 tahun ini karena performa tim yang memburuk.
"Bukan salah manajemennya. Salah pengasuhnya, termasuk wartawannya," katanya.
View this post on InstagramMungkinkah Wesley Sneijder ke Persib Bandung? #persib #persibbandung #wesleysneijder
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | medan.tribunnews.com |
Komentar