PSM Makassar harus menerima sanksi denda dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI setelah pendukungnya menyalakan flare pada laga terakhir Liga 1 2018 melawan PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (9/12/2018).
Setelah dipastikan tidak meraih gelar Liga 1 musim ini, PSM Makassar harus menerima resiko pahit dari Komdis PSSI.
Klub beralias Juku Eja itu membayar uang denda sebesar Rp 300 juta rupiah karena ulah oknum suporternya.
Para suporter menyalakan flare selama pertandingan dan mengganggu pertandingan.
(Baca juga: Sleman Fan Wajib Tahu, Stadion Maguwoharjo Bakal Berubah untuk Sambut Liga 1 2019)
Akibatnya wasit menghentikan pertandingan untuk sementara sebelum akhirnya kembali dilanjutkan.
Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Timur, Selasa (18/12/2018), Sekretaris klub PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina menyayangkan peristiwa itu.
Menurutnya manajemen harus membayar uang denda ke PSSI hingga ratusan juta rupiah.
"Sangat disayangkan disaat seperti ini kita harus membayar denda yang sangat besar yaitu 300 jura rupiah," ucap Andi.
Andi telah mengetahui jika denda diberikan kepada timnya setelah Komdis PSSI mengirimkan Surat Keputusan (SK) kepada nya.
(Baca juga: The Macz Man Gelar Turnamen Futsal Antar-suporter PSM)
Dalam isinya, bahwa suporter PSM Makassar terbukti masuk ke dalam lapangan serta menyalakan flare di stadion.
"Kami telah menerima SK Komdis PSSI terkait hukuman yang diberikan kepada PSM akibat tingkah laku buruk suporter," ujar Andi.
"Kami mengerti kekecewaan suporter terhadap sepak bola Indonesia saat ini, tetapi kekecewaan itu jangan sampai merugikan tim sendiri," kata Andi.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | tribun-timur.com |
Komentar