Suporter PSIM Yogyakarta mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden kericuhan yang terjadi pada laga babak 64 besar Piala Indonesia 2018 melawan PS Tira.
Duel antara PSIM Yogyakarta kontra PS Tira yang mengambil tempat di Stadion Sultan Agung (SSA), Kabupaten Bantul, 11 Desember 2018, ini diwarnai dengan insiden kericuhan.
Saat itu, ribuan suporter PSIM Yogyakarta merangsek masuk ke dalam lapangan.
Mereka pun melakukan aksi pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas stadion.
(Baca Juga: Pemain Bhayangkara FC yang Terlibat Pengaturan Skor Akan Dibunuh Manajer)
Akibatnya, laga sempat terhenti, saat waktu pertandingan menunjukkan menit ke-81.
Saat itu, PS Tira sedang dalam kondisi unggul dengan skor 2-0 atas PSIM Yogyakarta.
(Baca juga: Sempat Tertarik Main di Indonesia, Pemain 18 Tahun asal Malaysia Resmi Dikontrak Klub Liga Jepang)
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Satu Pemain Ingin Bertahan di Persib Bandung Meski Banjir Tawaran dari Klub-klub Liga 1
Tim besutan Nilmaizar itu akhirnya dinyatakan menang dan melaju ke babak 32 besar Piala Indonesia 2018.
Buntut dari insiden tersebut, Komdis PSSI menjatuhi sanksi larangan menghadiri pertadingan PSIM Yogyakarta sebanyak lima laga kepada suporter Laskar Mataram.
Laga PS Tira vs PSIM berakhir ricuh
Tanda-tanda ricuh mulai tampak saat laga memasuki menit ke-65, saat wasit tak menggubris hand ball pemain PS Tira di area kotak penalti.
Hal tersebut, memicu protes keras dari para pemain PSIM yang disusul dengan lemparan botol ke arah lapangan oleh para suporter.
Namun, situasi kembali kondusif sehingga laga bisa kembali dilanjutkan.
(Baca juga: Bersama Sukhothai FC, Yanto Basna Bisa Berkembang Pesat dan Ini Indikasinya)
Kerusuhan yang tidak diinginkan akhirnya benar-benar pecah beberapa saat setelah PS Tira mencetak gol keduanya pada menit ke-80, lewat Pandi Lestaluhu, yang dinilai berbau offside.
Tidak terima dengan keputusan sang pengadil, ribuan suporter dari tribune timur pun merangsek masuk lapangan.
Situasi makin tidak terkendali saat massa mulai merusak adboard dan fasilitas stadion lainnya, seperti jaring gawang, serta bench.
Baca Juga:
- Persib Bandung Ingin Pulangkan Pemain Binaan demi Bentuk The Class of 92 Ala Manchester United
- Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus
- Satu Pemain Ingin Bertahan di Persib Bandung Meski Banjir Tawaran dari Klub-klub Liga 1
Tidak berhenti sampai di situ, bahkan ribuan suporter yang turun ke area steril tersebut sempat terlibat baku hantam dengan beberapa pemain PS Tira dan aparat keamanan.
Alhasil, sejumlah orang yang terluka pun harus diangkut menggunakan ambulans.
Dirasa tak lagi kondusif, para pemain PS Tira langsung bergegas masuk ke ruang ganti sementara skuat PSIM terus berusaha menenangkan massa yang terlanjur tersulut emosi.
Butuh sekitar 20 menit sampai akhirnya suporter berkenan keluar dari lapangan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar