Manajemen Kalteng Putra tak menampik jika ingin mendatangkan sosok pemain berkualitas Eropa, sekaliber Diego Forlan sebagai pemain kunci dalam mengarungi Liga 1 2019.
Kalteng Putra berusaha memunculkan kejutan sebagai tim promosi di Liga 1 2019.
Manajemen Kalteng Putra bahkan berhasrat untuk mendatangkan pemain yang pernah berkiprah di Liga Eropa.
Setelah gagal menggaet Ibrahimovic, Kalteng hendak merekrut mantan kapten timnas Uruguay, Diego Forlan.
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
Kalteng Putra Incar Dua Pemain Top Dunia demi Ambisi Tinggi di Liga 1 2019 https://t.co/cIMU3AtPuc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 21, 2018
"Ibrahimovic masih ingin bermain di Liga-liga Eropa," ucap Agustiar, pemilik Kalteng Putra dikutip dari Antara News.
"Kami masih berkoordinasi untuk perekrutan pemain Eropa itu (Forlan). Kami juga meminta doa masyarakat Kalteng semoga dimudahkan," ujar Agustiar menambahkan.
Bukan tidak mungkin Kalteng bisa mendatangkan Forlan di bursa transfer pramusim Liga 1 2019.
Sebagaimana dikutip BolaSport.com dari transfermarkt, Diego Forlan saat ini berstatus tanpa tim setelah putus kontrak dengan tim Hongkong, Kitchee SC.
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
Jika menilik dari data transfermarkt, nilai pasaran pemain berusia 39 tahun itu juga terbilang tak begitu mahal.
Harga pasaran terbaru mantan striker Atletico Madrid itu hanyalah 100 ribu euro atau setara dengan 1,6 miliar rupiah.
Nilai tersebut jelas jauh di bawah sederet pemain asing yang berkiprah di Liga 1, seperti Brwa Nouri, Ezechiel Ndouassel hingga Marko Simic.
Tak hanya Forlan, manajemen Kalteng juga ingin mendatangkan setidaknnya tiga pemain asing Eropa lain.
Agustiar mengaku jika tak ada kendala bagi Kalteng untuk membayar para pemain nantinya.
"Mengenai anggaran, semuanya menyesuaikan saja," tutur Agustiar mengakhiri.
(Baca Juga: Media Malaysia Soroti Isu Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
| Editor | : | Aidina Fitra |
| Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar