CEO PT Liga Indonesia Baru (LIB), Risha Adi Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya tidak mau berbicara tentang adanya kabar pencabutan gelar juara Persija Jakarta dan PSS Sleman bila terbukti bersalah oleh Satgas Anti Mafia Bola.
PT LIB lebih memilih untuk menunggu terlebih dahulu keputusan dari tim Satgas Anti Mafia Bola untuk memeriksa terkait adanya dugaan kasus pengaturan skor di Liga 1 dan Liga 2.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Krishna Mukti, sempat mengupload sebuah foto di akun instagram pribadinya.
Ia juga memberikan caption bahwa ada beberapa klub sepak bola Indonesia yang di dalamnya terdiri dari pengurus PSSI.
Risha Adi Wijaya tidak mau berkomentar terlalu jauh tentang apa yang beredar di media sosial.
Ia hanya mengatakan status Persija Jakarta dan PSS Sleman sah menjadi juara Liga 1 dan Liga 2.
“Kami tidak mau mengomentari apa yang terjadi di akun sosial media. Kami melihatnya kompetisi sudah selesai, juaranya Persija dan juga PSS Sleman, itu diakui secara ada kompetisinya,” kata Risha Adi Wijaya kepada awak media termasuk BolaSport.com pada Kamis (3/1/2019).
Lebih lanjut Risha Adi Wijaya mengatakan bisa saja tim Satgas Anti Mafia Bola memeriksa PSS Sleman dan Persija Jakarta.
(Baca Juga: Mantan Bek Bali United Jalani Seleksi bersama Juara Bertahan Liga Vietnam)
Sebab, itu merupakan hak dari mereka untuk menyelidiki kasus dugaan pengaturan skor yang marak terjadi di sepak bola Indonesia.
“Penyidik punya hak untuk memanggil siapapun dan menanyakan apapun. Jadi itu nanti biarkan penyidik yang bekerja untuk hal tersebut,” kata Risha Adi Wijaya.
Belum diketahui kapan Satgas Anti Mafia Bola memanggil pihak Persija Jakarta dan PSS Sleman.
“Kami tidak bicara cabut mencabut tapi penyidik punya hak untuk menanyakan. Apapun hasilnya kita tunggu saja,” kata mantan Direktur PT Persib Bandung Bermartabat tersebut.
Lihat postingan ini di InstagramTerima kasih, sampai bertemu di musim 2019-2020. . #persija #sandisute
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar