Sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang dinilai memberatkan dan membuat Persis Solo kelimpungan. Hal ini bisa dimanfaatkan Persiba Bantul.
Mental pemain ambruk saat menghadapi Sragen United di pertandingan Grup 4 Liga 2 musim 2017, akhir pekan lalu. Beruntung, Persis masih bisa menang 2-1.
CEO Persis, Bimo Putranto mengakui pemain butuh pemulihan mental akibat sanksi beruntun. Tidak hanya denda Rp100 juta, tetapi poin Persis juga dikurangi.
Mereka dinyatakan kalah WO dari PSIR Rembang. Sanksi itu mengakibatkan Persis terlempar dari dua besar Grup 4.
Posisi Persis di bawah PSIS Semarang dan PSIR. Padahal, Persis sebelumnya sempat di puncak dan jadi pengganggu utama PSIS, yang menguasai Grup 4.
Duo Pesepak Bola Ganteng Filipina, Younghusband Bersaudara, Buat Berita Mengejutkan https://t.co/tjryMODD8L pic.twitter.com/vm7TyGRAtf
— BolaSport.com (@bolasportcom) 1 Agustus 2017
“Pengurangan poin membuat mental pemain runtuh. Kini, kami berusaha membangkitkan mental mereka yang drop,” tutur Bimo.
Dengan kondisi yang kurang bagus, Persis kembali menjalani laga tanpa penonton saat menjamu Persiba Bantul di Stadion Manahan, Solo, Kamis (3/8/2017).
Kondisi terpuruknya Persis ingin dimanfaatkan secara maksimal oleh Persiba. Pelatih Hidayat berharap pemain Persiba bisa mengambil keuntungan itu untuk meraih poin.
“Kami sedikit diuntungkan dan mudah-mudahan pemain bisa memanfaatkannya. Tetapi harus diakui, kami melawan tim kuat. Pertahanan mereka harus diwaspadai karena termasuk solid,” kata Hidayat.
Di laga pertama di Bantul, Persiba mampu menahan Persis 1-1. Mereka butuh tambahan poin untuk memperbaiki peringkat agar bisa keluar dari zona degradasi.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar