Mental pemain labil memaksa PSIM Yogyakarta bekerja keras untuk mengalahkan Madiun Putra di pertandingan Grup 5 Liga 2 2017.
Beruntung, PSIM masih bisa menang 2-1 dalam duel di kandang sendiri di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (9/8/2017).
Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto mengkritisi pemainnya yang mudah terpancing emosi.
Menurut dia, akibat keteledorannya, Raymond Tauntu dikartu merah.
Dia dianggap memprovokasi pemain lawan sehingga diusir wasit.
Bermain dengan 10 orang mengakibatkan PSIM berada dalam tekanan.
Terutama setelah Madiun Putra mencetak gol melalui Fikri Imawan yang memperkecil ketinggalannya.
Hanya, ini menjadi satu-satunya gol Madiun Putra.
“Pemain yang teledor dan emosional membuat kami khawatir. Terus terang selama 20 menit terakhir, energi dan pikiran kami terkuras,” kata Erwan.
“Kami hanya bisa bertahan dan melakukan serangan balik. Ini bisa terjadi karena mental pemain yang labil,” ujarnya.
Meski hampir menyelesaikan penyisihan grup dan melakoni banyak pertandingan, mental pemain masih belum kuat.
Tak heran pula bila PSIM lebih sering kalah di pertandingan tandang.
“Mental pemain yang tak kuat membuat mereka mudah terpancing emosi. Ini pula yang menjadi penyebab kami selalu gagal meraih poin di pertandingan tandang,” kata Erwan lagi.
Erwan berharap bisa membenahi mental pemain sehingga mereka lebih siap di tiga pertandingan terakhir.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar